Posts

Showing posts from June, 2021

KONTROVERSI ENEMA KOPI

Image
Seseorang pelaku Enema Kopi rutin mendapatkan peringatan dari orang terdekatnya, “Ada selebritis yang kena auto imun gara-gara enema lho . Kamu liat aja youtube -nya”. Pelaku Enema Kopi (EK) ini jelas menjadi panik dan menghubungi saya. Reaksi saya tentu menenangkan dan mengingatkan selama semua dilakukan sesuai prosedur dan dengan niat murni untuk ‘merawat kesehatan’ tidak ada yang salah dalam melakukannya.  Lalu saya mencek sendiri kanal unggahan video yang menjadi kontroversi tadi. Di sana terlihat sang pesohor yang kabarnya terkena penyakit auto imun, sedang terkulai lemah di tempat tidur rumah sakit. Ia terlihat juga sedang melakukan sesi ‘curahan hati’ kepada ahli medisnya. Dia mengatakan bahwa ada diagnosa inflamasi (pembengkakan) dalam usus besarnya. Ia lalu mengaitkan dengan kebiasaannya melakukan EK selama beberapa tahun terakhir ini. Ahli medisnya sendiri terlihat awam dengan apa itu EK, karena ia menanyakan pada sang pesohor prosedurnya seperti apa? Yang aneh ia bisa...

BERAS PUTIH SI PEMBAWA PETAKA

Image
Kok elu masih makan nasi?” Tanya seorang teman saat kami serombongan sedang makan di sebuah warung sop terkenal di pinggir jalan. “Sesekali aja sih, lagian mana enak makan beginian tanpa nasi?” Jawab saya. “Oh gue sih udah sama sekali berenti makan nasi” Tukasnya. “Wah hebat. Kenapa? Apa ada alasan tertentu?” Tanya saya. “Gue mau umur panjang” Jawabnya pendek.           Saya tersenyum mendengar jawabannya. Melihat menu sop kaki kambing pilihan mayoritas dari kami semua yang ada di sini, jawaban teman saya itu agak paradoks. Berlawan dengan menu yang dipilih. Lagipula melihat pilihan minumannya yang berupa segelas besar teh hangat, asumsinya untuk hidup sehat dengan tidak makan nasi, bisa diibaratkan seperti orang yang berusaha menjadi orang kaya dengan hanya memasukkan uang recehan ke dalam celengan. Relatif sia-sia.  Beras Putih Adalah Beras Rusak Kenapa ketakutan makan nasi, seperti teman saya itu, muncul? Lebih karena hal menakutkan yang sering d...

Masalah Yang Muncul Saat Rutin Minum Teh

Image
Dalam satu kesempatan saya bertemu dengan seorang teman yang memiliki kerabat dekat penderita kanker di salah satu organ vital tubuhnya. “Apa kabar kankernya?” Tanya saya. “Dia sudah berusaha hidup sehat sih. Tapi baru-baru ini penanda kankernya meningkat” Katanya. “Oh ya? Sayang sekali” Jawab saya prihatin. “Iya, kata dokternya biasanya ini terjadi pada penderita kanker yang punya kebiasaan minum teh. Kebetulan beliau memang suka minum teh” Jawabnya lagi. “Memang bisa ya teh menjadi pemicu masalah bagi penderita kanker?” Sambungnya. Di sisi ini saya menjadi agak prihatin. Terkait kebiasaan dan ketidak mampuan ahli kesehatannya memberikan penjelasan komprehensif pada pasien. Sekedar diberi informasi bahwa teh itu memiliki efek buruk bagi sel kanker seringkali tidak cukup. Alasan logis yang kuat, walau sederhana, di balik sebuah fenomena harus ikutan diberikan agar seseorang patuh dan menjauhi hal-hal yang bisa membuat kesehatannya menjadi buruk. Apalagi bagi seorang penderita kanker....

Oksidasi Tak Terkendali Penyebab Penuaan Dini

Image
Kita akan menua, itu sudah pasti. Secara normal hampir semua orang menerima fakta bahwa kita akan menua sebelum mati. Tapi hampir semua orang juga berusaha untuk menunda penuaan tersebut, menjadi muda dan sehat selama mungkin. Tapi apa lacur? Upaya ini banyak sekali sia-sia.  Banyak sekali usaha dilakukan di sektor ini. Bisnis mencegah penuaan dini adalah bisnis kesehatan yang memutarkan uang dalam jumlah banyak sekali. Tapi menjadi lebih tua sebelum waktunya tetap terjadi dan membuat risau banyak sekali orang. Raba, atau berkaca dan lihat, dahi Anda. Bila usia Anda baru 30-an, bahkan pertengahan 40-an, bila Anda bisa merasa atau melihat kerutan jelas, tanpa Anda mengerutkan dahi, bisa jadi Anda tergolong menua lebih cepat dari waktunya. Ada segudang alasan kenapa Anda menua, tapi sadarkah Anda bahwa penuaan tersebut utamanya bersumber dari hal yang membuat manusia bertahan hidup? Oksigen si biang keladi penuaan dini Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa hidup tanpa...

Sehat Kuat Padahal Cuma Makan Tumbuhan

Image
“Saran mas makan protein hewani yang dijarangkan kalau mau sehat, bukan?” Inbox seseorang kepada saya. “Masalahnya saya penggiat olahraga pembentuk badan, saran ini membingungkan” Lanjutnya lagi. “Doktrinnya harus mengkonsumsi 2 gram protein per kilogram berat badan. Dengan berat 80 kg, saya butuh 160 gram protein setiap harinya. Saya berusaha kombinasi makan putih telur 20-an butir perhari, dada ayam 5 potong, dan sisanya dari susu khusus pembentuk badan” Paparnya tanpa henti. “Anda jerawatan gak ?” Jawab saya pendek. “ Lho , kok tahu mas? Sampek punggung-punggung saya dipenuhi jerawat! Ih hebat!” Jawabnya takjub. Saya tersenyum sendiri. Bukannya saya yang hebat. Tapi aneka ragam protein hewani dalam jumlah terkonsentrasi tinggi seperti itu pasti memberikan masalah bagi pencernaan tubuh manusia. Usus manusia kelewat panjang untuk memproses protein hewani yang rentan mudah busuk melewati perjalanan waktu. Saya membayangkan bila tiba di terminal terakhir, usus besar, makanan sarat pr...

Penyebab Nyata Kurangnya Produksi ASI

Image
Satu waktu saya sedang makan siang dengan seorang teman. Dia punya profesi sampingan sebagai pendamping ibu menyusui. Kebetulan saat makan siang itu dia minta ijin untuk nyambi menerima salah satu kliennya. Singkat cerita saat makan siang tiba, teman saya kedatangan sang ibu muda dengan isu produk Air Susu Ibu ( ASI ) bermasalah. Karena kami makan di pusat jajanan, saya menggeser duduk di meja sebelah. Tapi jaraknya tidak jauh-jauh amat. Jadi pembicaraan mereka tetap terdengar.  Sepanjang perbincangan, teman saya sibuk menghibur kliennya itu dengan kalimat-kalimat membesarkan hati. Ia juga mengingatkan untuk selalu bersyukur dan relaks. Menjauhi kondisi tekanan jiwa. Saya agak geli sendiri, karena sesi konsultasi ini berubah macam seorang motivator sedang menyemangati pemirsanya. Teman saya terus berbicara untuk menekankan pentingnya ketenangan jiwa. Bahwa dalam suasana relaks, tubuh ibu menyusui akan mudah memproduksi oksitoksin . Hormon yang salah satu fungsi pentingnya untuk men...

Lewat Makanan-Minuman Mengendali Depresi

Image
“Jelasin lagi dong tentang makanan minuman pengendali stres kemarin” Tanya seseorang. “Yang kemarin bahasanya terlalu berat?” Tanya saya balik. “Agak, soalnya mau jelasin ke nyokap yang sedang depresi. Mungkin beliau memerlukan?” Jawabnya. Sebelum ini saya menulis tentang stres, walau serupa tapi kondisi depresi agak berbeda dengan stres. Depresi tidak melulu dipicu stimulan atau rangsangan, dan bisa berlangsung untuk jangka waktu sangat lama.  Ibu adalah sosok penting, dan untuk mereka yang usianya sudah lanjut. Bicara dengan bahasa yang mudah dimengerti tapi tetap santun harus didahulukan. Makanya kali ini saya harus memutar otak untuk menuliskan sesuatu yang lebih mudah dicerna Mengendalikan Depresi Dengan Makanan Harus diingat bahwa setiap kali kita makan sesuatu, akan menimbulkan reaksi kimiawi dalam tubuh. Reaksi tersebut bisa macam-macam. Tentu saja ada kaitannya dengan manajemen perasaan dalam diri kita. Ya makanan tidak melulu dikaitkan dengan hal fisik semata. Pertumbuh...

Buah Bukan Penyebab Penyakit Maag

Image
“Mas, gue kemaren kumat GERD-nya” Adu seorang teman. “Oh ya?” Jawab saya santai. GERD adalah salah satu penyakit terkait malfungsi lambung yang membuat asam lambung diproduksi berlebihan dan bergerak ke atas melalui kerongkonan tanpa kendali.   “Gue tau penyebabnya kenapa?” Sahutnya lagi dengan penuh semangat. “ Emang apa’an ?” Di sini saya mengangkat alis sebelah. “Karena gue makan nanas!” Jawabnya yakin. “ Gimana caranya?”, “Gue makannya dalem es buah” Dan seperti mudah diduga jawaban ini membuat muka dan omongan saya menjadi kenceng “Ngawur yang teramat sangat!” Buah Bukan Penyebab Maag diambil dari bahasa Belanda, yang artinya perut. Lambung adalah organ yang dianggap paling identik dengan perut. Sehingga umum saat sakit lambung dibahasakan sebagai sakit maag.  Bertahun-tahun problem penyakit lambung menghantui kehidupan masyarakat. Walaupun perkembangan ilmu kesehatan dari hari ke hari semakin canggih saja. Perbaikan kondisi dari penyakit satu ini justru bergerak ke a...

Bersepeda (tidak) Membuat Daya Tahan Kuat?

Image
“Kok lu malah kendor sepedaan sekarang? Gue lagi kenceng nih” Kata seorang teman lama  “Hehe, gue kan sepedaan hampir tiap saat. Bagian dari hidup, bukan buat ngumpul atau pamer di sosmed aja ” Jawab saya sambil tertawa. “Ah sombong lu” Balas dia gentian tertawa. Tapi saya mulai tertarik, teman satu ini sudah lama tahu saya bersepeda, dan saya pernah sesekali mengajaknya, karena saya ingat di rumahnya ada sepeda tidak terpakai. Dan itu bukan sepeda murah. Karena tergelitik, saya bertanya. “Eh kok lu jadi sepedaan sih? Bukan dari dulu aja? Nunggu tren?” Ia menjawab dengan antusias, “Karena Covid lah. Gue mau daya tahan tubuh kuat ngelawan virus. Makanya gue rajinin bersepeda” Saya tertegun Bersepeda Malah Rentan Melemahkan Daya Tahan Kalau alasan teman saya ini menjadi pemicu serupa untuk membludaknya tren bersepeda saat ini, rasanya saya jadi jatuh kasihan. Tren bersepeda mengalami peningkatan kurva yang amat tajam. Saya bersepeda dari kecil, rutin bersepeda ke tempat tertentu ...

Suplemen Itu Bukan Ganti Obat

Image
“Manifestasi dari gaya hidup sehat itu gak pernah minum obat?” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya agak sulit untuk dijawab. Tapi karena pertanyaan ini datang dari orang terdekat, mau tidak mau saya harus menyajikan jawaban tepat. “Salah satunya, tapi ya gak sesederhana itu juga” Jawab saya diplomatis. “Maksudnya?” Pertanyaan susulan segera datang. “Tidak minum obat itu hadir dari kesehatan yang terjaga, sehingga jarang sekali sakit misalnya. Jadi kebutuhan akan obat tidak diperlukan” Jawab saya tetap diplomatis. “Kalau sakit dan tetap tidak minum obat bukan hidup sehat?” Pertanyaan kritis lanjutan kembali menyusul. “Isu utamanya ya kenapa bisa sakit? Berarti gaya hidup sehatnya bisa jadi tidak maksimal, sehingga masih memerlukan obat” Jawab saya tidak kalah diplomatis dari jawaban sebelum. “Bahkan suplemen sekalipun?”  Untuk pertanyaan terakhir ini saya tertegun. Karena bahasannya agak di luar konteks dan perlu pendalaman lebih lanjut.  Tidak Lebih Baik Dari Obat Berangkat da...