Buah Bukan Penyebab Penyakit Maag
“Mas, gue kemaren kumat GERD-nya” Adu seorang teman. “Oh ya?” Jawab saya santai. GERD adalah salah satu penyakit terkait malfungsi lambung yang membuat asam lambung diproduksi berlebihan dan bergerak ke atas melalui kerongkonan tanpa kendali.
“Gue tau penyebabnya kenapa?” Sahutnya lagi dengan penuh semangat. “Emang apa’an?” Di sini saya mengangkat alis sebelah. “Karena gue makan nanas!” Jawabnya yakin. “Gimana caranya?”, “Gue makannya dalem es buah”
Dan seperti mudah diduga jawaban ini membuat muka dan omongan saya menjadi kenceng “Ngawur yang teramat sangat!”
Buah Bukan Penyebab
Maag diambil dari bahasa Belanda, yang artinya perut. Lambung adalah organ yang dianggap paling identik dengan perut. Sehingga umum saat sakit lambung dibahasakan sebagai sakit maag.
Bertahun-tahun problem penyakit lambung menghantui kehidupan masyarakat. Walaupun perkembangan ilmu kesehatan dari hari ke hari semakin canggih saja. Perbaikan kondisi dari penyakit satu ini justru bergerak ke arah sebaliknya. Makin buruk.
Terbukti dengan laporan penjualan obat antasida, penurun produksi asam lambung, yang selalu tercatat ada dalam posisi teratas penjualan obat terlaris di seluruh dunia.
Sepertinya fenomena ini lahir karena ketidak selarasan antara masalah dan solusi. Sejatinya problem lambung lahir akibat kesalahan gaya hidup, terutama pola makan.
Di sisi lain, ketidak tahuan pada seni makan sehat, membuat penyebab problem lambung seringkali direka-reka sekenanya. Buah contohnya! Berangkat dari logika bahwa beberapa buah sering berasa masam, lalu dianggap konsumsi buah sebagai penyebab problem lambung. Seperti contoh yang dipaparkan di awal, nanas yang dikambing hitamkan.
Sejatinya buah, walau beberapa terasa masam, memiliki sifat signfikan sebagai pembentuk PH basa. Sehingga sangkaan ini salah kaprah. Tapi mengapa buah sering dikambing hitamkan? Penjelasan singkat mengenai masalah ini akan dibahas kemudian.
Apa Yang Anda Makan dan Minum
Salah satu penyebab masalah lambung signifikan sebenarnya terkait dengan apa yang dimakan serta minum rutin dalam keseharian. Terutama saat apa yang dikonsumsi tersebut tidak sesuai dengan tubuh.
Lambung, sebagai bagian vital sistem cerna, adalah salah satu organ yang paling cepat bereaksi.
Sebagai contoh, manusia adalah mahluk yang didisain untuk tidak banyak mengkonsumsi protein hewani. Mulai dari bentuk gigi, panjang usus, hingga reaksi lambung bisa menjadi acuan. Untuk mencerna daging dibutuhkan enzim bernama pepsin. Substansi ini dikeluarkan tubuh dengan menggunakan asam lambung sebagai alat transportasinya.
Minuman seperti teh dan kopi juga acap luput dari perhatian sebagai penyebab penyakit lambung. Kafein dan rasa masam pada teh dan kopi memicu reaksi negatif dari lambung, mulai dari pengikisan dinding hingga reaksi perlawanan tubuh dengan memproduksi, lagi-lagi, asam lambung dalam jumlah banyak.
Konyolnya makanan-minuman pemicu masalah lambung seperti demikian justru makin banyak diproduksi dan dikonsumsi. Sehingga saat Anda memilih untuk tidak menyantapnya, potensi Anda dianggap aneh justru malah lebih besar. Segala bentuk produk prosesan, mie, roti, pasta, sosis dan sejenisnya merajai pilihan menu yang sulit sekali dihindari.
Di sisi lain beberapa substansi yang membuat masalah lambung justru malah dianggap sehat, seperti susu hewan semisal. Ini acap tak terdeteksi oleh kesadaran sendiri.
Sekarang bisa dipahami kenapa masalah lambung sulit sekali diatasi? Sekali lagi ini adalah manifestasi dari tidak sinkronnya antara masalah dan solusi.
Buah Adalah Bagian Dari Solusi
Mengatakan buah sebagai bagian dari penyebab masalah maag, bisa jadi malah menjadi salah satu sebab kenapa penyakit ini makin menjadi-jadi dalam masyarakat. Kita harus mengubah pandangan ini dan melihat masalahnya secara proporsional. Kenali sifat buah secara seksama.
Misalnya ambil dua sifat siginifkan buah yang harus dikuasai benar. Sifat buah yang harus dikonsumsi ekslusif karena waktu urainya yang cepat. Sifat gula buah yang agresif merusak saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain. Buah harus dikonsumsi secara benar. Ketentuan sederhananya adalah:
1. Dikonsumsi Dengan Perut Kosong
2. Idealnya Dikonsumsi Pagi Hari
3. Buah Sebaiknya Berformat Berair, Berserat, Manis Karena Matang
4. Buah Lokal Karena Jarak Panen dan Santap Yang Pendek
Apabila Anda mematuhi aturan tersebut, masalah yang bisa timbul akibat makan buah dan salah sangka tentang sakit maag bisa dihindari. Malah yang terjadi sebaliknya, tubuh Anda perlahan-lahan menjadi sehat, dan ia mampu memperbaiki masalah yang muncul di lambung.
Sangat keliru bila mengatakan buah adalah penyebab penyakit maag.
Dengan pemahaman serta penanganan yang tepat, justru konsumsi buah secara rutin bisa menjadi bagian dari solusi sangat signifikan untuk atasi masalah lambung. Tentu saja, selama cara mengkonsumsinya benar. Mengkonsumsi nanas dalam es buah seperti contoh di atas, jelas amat tidak benar. Dalam es buah ada beragam unsur lain, seperti gula dan susu yang bisa merusak dan memberikan masalah. Tentunya bagi lambung.
Tapi yang ditembak sebagai masalah malah si Nanas, si buah.
Comments
Post a Comment