Suplemen Itu Bukan Ganti Obat
“Manifestasi dari gaya hidup sehat itu gak pernah minum obat?” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya agak sulit untuk dijawab. Tapi karena pertanyaan ini datang dari orang terdekat, mau tidak mau saya harus menyajikan jawaban tepat. “Salah satunya, tapi ya gak sesederhana itu juga” Jawab saya diplomatis. “Maksudnya?” Pertanyaan susulan segera datang. “Tidak minum obat itu hadir dari kesehatan yang terjaga, sehingga jarang sekali sakit misalnya. Jadi kebutuhan akan obat tidak diperlukan” Jawab saya tetap diplomatis. “Kalau sakit dan tetap tidak minum obat bukan hidup sehat?” Pertanyaan kritis lanjutan kembali menyusul. “Isu utamanya ya kenapa bisa sakit? Berarti gaya hidup sehatnya bisa jadi tidak maksimal, sehingga masih memerlukan obat” Jawab saya tidak kalah diplomatis dari jawaban sebelum. “Bahkan suplemen sekalipun?”
Untuk pertanyaan terakhir ini saya tertegun. Karena bahasannya agak di luar konteks dan perlu pendalaman lebih lanjut.
Tidak Lebih Baik Dari Obat
Berangkat dari penamaannya, suplemen tentu saja fungsinya adalah ‘tambahan’. Bila Anda menambahkan sesuatu, tentu yang harus kita bicarakan di sini adalah objek utama tempat sesuatu itu ditambahkan. Suplemen yang ditambahkan ke badan untuk isu kesehatan, kita harus membicarakan tubuh dulu yang dipelihara kesehatannya.
Sayang sekali akhir-akhir ini terjadi banyak penyelewengan paham tentang suplemen. Berangkat dari kesadaran, bahwa obat-obatan farmasi konvensional yang dikonsumsi saat sakit memiliki efek samping yang dapat merusak kesehatan melebihi penyakit yang berusaha diobati itu sendiri. Maka banyak orang berusaha menoleh ke alternatif lain untuk melawan penyakit.
Muncul kemudian beragam produk suplemen ini. Produk yang tadinya dibuat untuk menjadi pendukung bagi produk kesehatan, banyak disulap sebagai ‘gantinya obat’, setidaknya dari sisi cara memasarkannya. Macam-macam promosi disampaikan tentang produk suplemen yang mengalihkan pemikiran masyarakat dari fakta sesungguhnya. Ada yang mengatakan bebas unsur kimia, produk alami, penguat daya tahan tubuh istimewa, dan lain sebagainya.Padahal sejatinya sebagai tambahan, suplemen tidak dirancang untuk berfungsi seperti obat dalam melawan bakteri, virus dan sebagainya. Suplemen juga tidak dirancang untuk menginisiasi kesembuhan secepat obat farmasi. Mayoritas suplemen bekerja menguatkan tubuh, daya tahan, kemampuan menyembuhkan dan lain sebagainya. Yang jelas dari sisi kecepatan serta kekuatan tidak lebih baik dari obat konvensional.
Suplemen Bukan Pengganti Makanan Untuk Menjaga Kesehatan
Dari sisi pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit yang bersandar pada pola hidup sehat, fungsi suplemen pun masih sama. Hanya sekedar penunjang! Bukan aktor utama. Bila pola hidup sehat dikaitkan ke makan-minum sehat, pemilihan aktivitas fisik yang rutin dan tepat, serta pengaturan waktu istirahat. Posisi suplemen jelas hanya sebagai faktor tambahan.
Mungkin saja Anda mengkonsumsi suplemen dan merasa sehat serta bisa menyembuhkan penyakit. Tapi sangat mungkin yang terjadi hanyalah fenomena pengurasan serta penghabisan potensi tubuh untuk bertahan hidup ke depan. Semisal bila kita mengacu pada sisi teori cadangan enzim yang terkenal dari Edward Howell “Manusia hidup bergantung pada seberapa efisien tubuh menggunakan cadangan enzim yang ada”. Sederhanyan begini, semakin boros, pemakaian enzim, semakin pendek usia hidup berkualitas Anda. Demikian sebaliknya.Menggantungkan kesehatan pada suplemen dan bukan menjaga makanan agar sehat, bisa jadi manifestasi dari teori Dr. Howell tersebut. Perlahan-lahan cadangan enzim tubuh Anda dihabiskan akibat kecerobohan tadi. Tubuh yang sedang menghadapi penyakit, bukannya dibantu dengan mengkonsumsi makanan sehat, tapi diberi sekedar suplemen. Bisa jadi terjadi reaksi hebat dalam tubuh untuk melawan penyakit, dimana cadangan enzim dikuras habis untuk menjadi katalis (pemicu) reaksi perlawanan tersebut.
Yang Utama Gaya Hidup Sehat
Semoga paparan di atas mampu menyajikan fakta bahwa menjaga kesehatan itu harus hadir dari upaya kita menjaga apa yang kita lakukan sehari-hari. Soko guru kesehatan kita berangkat dari apa yang Anda makan minum sehari-hari. Bagaimana Anda menjaga aktivitas fisik yang tepat. Serta pengaturan waktu istirahat sesuai kebutuhan.
Anda harus mengisi dulu kehidupan dengan ragam elemen utama, baru tambahkan suplemen untuk bisa menjadi sehat. Kegunaannya sangat mungkin maksimal dalam kondisi tertentu. Katakanlah Anda sudah memaksimalkan pola hidup sehat, terutama makanan minuman, namun Anda tinggal di lingkungan yang udaranya kurang baik. Suplemen bisa berfungsi untuk membantu menguatkan tubuh menghadapi suasana yang kurang begitu ideal. Kondisi ini jangan dibalik, mengandalkan suplemen sebagai pengganti makan minum sehat untuk menjaga kondisi.Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan kesehatan dan kualitas hidup yang permanen untuk jangka panjang. Komitmen menjalani hidup dengan pola yang tepat harus dikedepankan. Gaya hidup sehat yang dilakukan penuh disiplin diperlukan. Bukan asal mengandalkan substansi lain, apalagi sekedar tambahan seperti suplemen.
Comments
Post a Comment