KONTROVERSI ENEMA KOPI
Seseorang pelaku Enema Kopi rutin mendapatkan peringatan dari orang terdekatnya, “Ada selebritis yang kena auto imun gara-gara enema lho. Kamu liat aja youtube-nya”. Pelaku Enema Kopi (EK) ini jelas menjadi panik dan menghubungi saya. Reaksi saya tentu menenangkan dan mengingatkan selama semua dilakukan sesuai prosedur dan dengan niat murni untuk ‘merawat kesehatan’ tidak ada yang salah dalam melakukannya.
Lalu saya mencek sendiri kanal unggahan video yang menjadi kontroversi tadi. Di sana terlihat sang pesohor yang kabarnya terkena penyakit auto imun, sedang terkulai lemah di tempat tidur rumah sakit. Ia terlihat juga sedang melakukan sesi ‘curahan hati’ kepada ahli medisnya. Dia mengatakan bahwa ada diagnosa inflamasi (pembengkakan) dalam usus besarnya. Ia lalu mengaitkan dengan kebiasaannya melakukan EK selama beberapa tahun terakhir ini. Ahli medisnya sendiri terlihat awam dengan apa itu EK, karena ia menanyakan pada sang pesohor prosedurnya seperti apa? Yang aneh ia bisa segera memberikan diagnosa dan secara tidak langsung 'menghakimi' masalah usus yang diderita sang pesohor berkaitan dengan kebiasaan EK yang dia lakukan.
“Benarkah Enema Kopi Penyebab Penyakit Berbahaya?” Saya tersenyum sendiri menyikapi kontroversi ini.
ENEMA KOPI BAGIAN DARI PERAWATAN KESEHATAN
Saya sendiri agak sedikit prihatin saat EK dipandang atau dikaitkan dengan masalah inflamasi usus besar apalagi dengan problem auto imun. Sayangnya sang pesohor yang sakit itu sendiri tidak menyebutkan objektif dia melakukan EK sehari-hari untuk apa? Karena dari sini biasanya kita bisa memetakan kesalahan atau koreksi dari kebiasaan tersebut.
EK adalah bagian dari upaya perawatan kesehatan. Bukan untuk mengobati atau memicu sebuah perubahan drastis dalam tubuh seseorang. Entah itu sembuh dari sakit, lepas dari masalah sembelit, ingin langsing atau apapun, mengandalkan EK sebagai pemicu jelas adalah tindakan salah. Bukan isu EK dilakukan sehari-hari.
Untuk isu masalah inflamasi usus besar, saya kurang paham detilnya seperti apa? Tapi bila yang dimaksud adalah divertikulum, timbulnya benjolan-benjolan di dinding usus, saya pernah menulisnya di sini. Penyebab utamanya ya bukan EK, tapi pola makan sehari-hari yang tidak baik. Makanya bila isu melakukan EK sehari-hari adalah karena sulit Buang Air Besar (BAB) rutin semisal, otomatis mengandalkan EK adalah salah kaprah. Nanti akan saya jelaskan kenapa?
Terkait masalah auto imun, saya juga kurang bisa menjelaskan dengan gamblang. Penyebab auto imun itu beragam. Tapi bila isunya semisal dikaitkan dengan sembelit atau sulit BAB yang sudah ada, saya bisa mengaitkan dengan pola makan buruk sehari-hari sebagai pemicu masalah auto imun. Apa yang Anda makan dan minum, bisa memancing reaksi tubuh untuk mengaktifkan sistem pertahanannya. Misalnya bila Anda mengkonsumsi makanan yang sudah tidak mengandung enzim, makanan yang dimasak berlebihan, untuk menyikapi hal ini reaksi pertama tubuh adalah secara otomatis mengaktifkan sistem imunitasnya.
Bayangkan untuk sekedar makan saja tubuh harus mengaktifkan sistem pertahanan? Padahal makan-minum jenis makanan tertentu seperti itu umum dilakukan berkali-kali dalam sehari. Jangan heran bila mekanisme imun yang terlalu aktif lambat laun akan bereaksi secara otomatis menyerang sistem tubuhnya sendiri. Atau terlalu sensitif bereaksi. Ini salah satu bagian dari spektrum penyebab masalah auto imun paling umum, yang sayangnya jarang sekali dibahas. Yang ada malah aktivitas seperti EK yang dijadikan kambing hitam penyebab.
SEKILAS ENEMA KOPI
Kembali ke bahasan EK, tindakan ini diprakarsai oleh dua dokter universitas Gottingen, Jerman, Dokter Meyer dan Hubner di awal abad 20. Hal pertama yang dikemukakan adalah efek kafein dalam memperlebar saluran empedu sehingga alirannya menjadi lancar dan membantu fungsi liver menjadi maksimal. Hal ini hanya bisa dilakukan saat kopi diserap oleh ‘lubang-lubang halus di dinding usus besar’. Manfaat ini tidak bisa didapat lewat cara konvensional, seperti diminum.
Fungsi liver salah satunya mengambil dan menangkal zat berbahaya yang dihasilkan oleh sampah dalam usus. EK akan meningkatkan kinerja liver dan membuat fungsi ini menjadi sangat maksimal. Sebagai ‘otak’ dari metabolisme tubuh manusia, saat liver sehat, Anda juga akan dipastikan lebih mudah lagi untuk menjadi sehat. Itulah tujuan utama dari EK, membuat liver Anda menjadi sehat.
Di sisi lain, EK juga memberikan jaminan tersendiri bagi kondisi usus besar, terutama di bagian sekitar daerah pembuangan, yang bersih serta sehat. Apabila Anda punya kebiasaan makan yang buruk, areal pembuangan biasanya adalah daerah paling rawan terjadi penumpukan sampah sisa makanan dan metabolisme tubuh. Karena sembelit, sukar dikeluarkan. Pembusukan tidak wajar yang terjadi pada tumpukan sisa makanan akibat sembelit tersebut akan membuat tubuh ‘teracuni’ dan Anda berpotensi terserang beragam penyakit serius yang mematikan.
Lagipula menurut Dr. Max Gerson, seorang pakar penanganan penyakit kanker legendaris, yang pertama kali menggunakan enema kopi sebagai bagian integral dari terapi kanker legendarisnya (Gerson’s Therapy) mengatakan “Enema Kopi tidak diberikan untuk fungsi usus tapi untuk stimulasi hati”. Usus besar seharusnya bersih bukan karena melakukan enema, tapi kareng pola makan sehari-hari. Itu sebabnya basis utama terapi Gerson sendiri adalah pengubahan pola makan, bukan EK!
Salah besar bila EK dikaitkan dengan terapi sembelit, upaya langsing dan sejenisnya. Apalagi bila dilakukan setiap hari untuk mengatasi masalah kesehatan yang sudah lebih dulu ada, seperti sembelit. Kalau kemudian Anda terserang penyakit seperti auto imun dan bahkan kanker, ya yang harus disalahkan pertama kali adalah gaya hidup yang tidak dikoreksi, bukan enema kopi sebagai tindakan kompensasinya.
SALAH KAPRAH ENEMA
Tapi salah besar bila menggunakan enema kopi sebagai solusi sembelit. Apalagi upaya putus asa untuk membuat BAB menjadi aktivitas rutin. Bila Anda sulit BAB, jelas pola makanlah yang menjadi biang keladi untuk segera dikoreksi. Makanan minim serat yang membuat penggelembugan usus menjadi tidak maksimal, terlalu banyak protein hewani, kebiasaan mengkonsumsi makanan-minuman pengganggu gerak peristaltik (pijat) usus adalah contoh populer kebiasaan buruk yang jadi biang keladi.
Mengandalkan EK mengatasi sembelit mirip dengan upaya menyapu kotoran ke bawah permadani, solusi sesaat yang memberi masalah lebih besar di kemudian hari. Kualitas usus akan rentan memburuk dan melahirkan banyak masalah di kemudian hari. Bisa jadi problema seperti auto imun adalah bagian dari akumulasi masalah seperti ini
Masalah lain yang umum adalah, sejak EK menjadi tren, mulai banyak yang berpikiran, makan enak frekuensinya bisa ditambah, karena ada pembersihan yang dilakukan oleh cairan kopi di usus besar. Ini jelas format salah kaprah yang tergolong parah. Makan seenaknya jelas akan memberikan masalah jangka pendek ataupun panjang. Semua sisa makanan yang ditampung di usus besar sudah melewati proses penyerapan yang tentu telah mempengaruhi tubuh. Mengharapkan EK bisa membersihkan efek samping makan seenaknya jelas salah besar. Sekali lagi penyakit semacam auto imun sangat mungkin dipengaruhi oleh problem sering makan seenaknya.Sama salahnya dengan mengatakan bahwa EK adalah jalan keluar bila Anda sembelit atau kompensasi makan seenaknya, demikian juga bila mengatakan EK rutin, maksimal sekitar 1 kali sehari untuk kebutuhan normal, adalah berbahaya. EK bila dilakukan sesuai prosedur, tidak memberikan pengaruh negatif. Seorang pakar Gastroenterologi dunia, Dr. Hiromi Shinya, sudah melakukannya selama 30 tahun terakhir. Dan dia, serta pasien-pasiennya, tidak melaporkan efek buruk, kecuali kesehatannya terjaga baik. Untuk ukuran orang yang sangat memperhatikan kondisi usus, apa yang dipaparkan, serta dilakukan sendiri, oleh beliau tentu merupakan jaminan tersendiri.
Jangan lupa, sebagai Gastroenterologis, pekerjaan harian beliau adalah meneropong isi usus besar pasiennya. Dan selama 5 dekade lebih karirnya, ia telah meneropong ratusan ribu isi perut manusia. Apakah mungkin seseorang yang melihat isi perut, akan melakukan –bahkan merekomendasikan- enema kopi, kalau memang benar berbahaya? Tentu tidak! Justru ia melihat manfaat yang maksimal. Selama tentunya, dilakukan benar.
Comments
Post a Comment