Vrksasana Tree Pose


Vriksha berarti pohon. diambil dari legenda tentang kebaikan dan kejujuran. Dalam kisah mitologi, konon dahulu kala ada sebuah pohon bernama kalpa tumbuh di bumi. Manusia  tidak perlu bekerja atau berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Yang mereka perlu lakukan hanya mengucapkan keinginan mereka di depan pohon tersebut dan akan terkabulkan. 

Waktu berjalan  sebagian manusia perlahan-lahan berubah sifat menjadi tamak.  Betara Indra, dewa halilintar, kemudian mengambil pohon tersebut dan mengembalikannya ke taman di Surga. Sebenarnya semua pohon yang ada di dunia memiliki representasi pemenuhan kebutuhan manusia lewat kegunaan  tersendiri bagi kehidupan.  Misalnya mereka memberikan buah, daun,  kayu,  dan oksigen yang bisa kita hirup.

Seperti pohon pose yoga ini pun memberikan pelajaran bagaimana cara berdiri tegak serta postur yang baik dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.


MANFAAT KESEHATAN

Dari sisi manfaat kesehatan terutama bagian tubuh yang bersifat struktural. Pose ini menguatkan tulang punggung, struktur kaki, persendian  terutama bahu, lutut, dan pergelangan kaki, juga memelihara  fleksibilitas di areal pinggul serta pinggang.
  
Secara fisiologis ini sangat mempengaruhi  kesehatan organ-organ vital.  misalnya yang ada di areal sekitar panggul, Terutama alat reproduksi, kelenjar gonad alat reproduksi wanita atau pria. Rutin berlatih pose ini niscaya mempengaruhi kesehatan areal organ termaksud secara spesifik. Ditengarai juga organ keseimbangan kita yang terkait dengan fungsi telinga bisa dipengaruhi dengan rajin melatih pose ini titik seperti kita tahu  fungsi keseimbangan sangat terkait dengan kesehatan organ telinga kita.
Tapi seperti biasa pose ini tidak bisa diaplikasikan seperti layaknya obat atau tindakan medis instan. Fungsinya baru terasa memberikan efek bila dilatih secara rutin dan dengan metode yang benar. Selamat berlatih.


 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tentang Ibu Saya & Kanker Paru-parunya

Image
Kanker paru adalah salah satu kanker yang paling mematikan, kalau tidak bisa dibilang “paling”. Tidak hanya karena paru-paru adalah generator sistem pernafasan yang menentukan hidup mati manusia, tapi penyebaran sel kanker bila ‘induknya’ terdapat di paru relatif sangat cepat.  Tidak heran bila acapkali kematian penderita kanker paru relatif cepat dari kali pertama mereka didiagnosa menderita. Terkait kanker paru ini, walhasil banyak orang kembali menanyakan pengalaman saya dengan ibu saya sendiri. Beliau memang penderita kanker paru stadium 4A, yang dideteksi di tahun 2012 lalu.  Tapi dengan perubahan gaya hidup dikombinasikan dengan pengobatan konvensional, beliau bisa menjalani kehidupan secara normal, hingga beberapa tahun jauh ke depan. Rata-rata pertanyaan yang masuk menanyakan apa yang dilakukan beliau? Bereaksi Terharap Berita Buruk Saya menemani ibu saya waktu ia awalnya divonis kanker paru. Dokter yang memberi tahu kebetulan adalah junior ibu saya sendiri di rumah sa...
Read more

Salah Diet Ngakunya Healing Crisis

Image
“Ada orang sakit nih, badannya gatal-gatal parah” Kata seorang teman “Dia lagi diet ngelangsingin badan yang cepet itu?” Tanya saya. “Lho kok tau?” Sahutnya takjub “Tipikal banget ” Jawab saya pendek “Dia harus ngapain ?” Tanya teman saya lagi “Ya berenti dari diet blo’on itu” Tukas saya tetap pendek. Tidak lama kemudian teman saya menghubungi kembali “Katanya gak papa , badannya lagi healing crisis ” Kilahnya kali ini “ Udah berapa lama gangguannya?” Tanya saya “ Udah hampir sebulan” Jawabnya “ Gebleg !” Jawab saya “Maksudnya?” Kini teman saya kebingungan “Tunggu aja lebih fatal kalau dia jalanin terus. Itu bukan healing crisis , blo’on aja kalau dibilangin terus percaya” Jawab saya lebih panjang.  Kayaknya saran saya gak digubris. Tapi benar saja sih, belakangan kemudian saya mendengar berita kalau yang sakit itu dibawa ke rumah sakit karena kondisinya menjadi lebih gawat. Sesuai prediksi saya.. By the way, Healing Crisis (HC) itu sebenarnya nama dari mahluk apa’an si...
Read more

Jatuh Sakit Karena Apa Yang Kita Lakukan

Image
Suatu hari saya diajak makan siang oleh pasangan suami istri yang masih kerabat dekat.  Awalnya istrinya yang masih sepupu ibu saya mengeluh terkena diabetes, padahal jarang makan nasi. “Bingung nih, gimana caranya? Ketemuan yuk, makan siang gitu ” Sebuah rutinitas yang kerap terjadi sejak saya dikenal banyak orang terkati gaya hidup sehat. Jadilah siang ini kami bertiga bertukar pikiran. “Kan gue suka olahraga, harusnya badan sehat dong , lho ini kok malah masih ada masalah dengan empedu” Keluh sang suami duluan. Sebuah masalah klasik berpikir yang sangat umum.  Saya menjawab singkat, “Kesalahan paling umum dan utama, para pecandu olahraga mengira bahwa mereka bisa makan apa saja” Mereka berdua membelalak. “ Lho bukannya memang begitu?”  Sambil tertawa kecil saya menjelaskan. “Pelaku olahraga rutin, amatir maupun serius, sebenarnya harus lebih memperhatikan makanan mereka ketimbang orang yang tidak suka olahraga”  Kalimat yang pastinya membuat mereka berdua pusi...
Read more