Memendekkan Tidur Memendekkan Usia
Saya dikabari berita duka, seorang rekan, yang dulu jadi sosok diandalkan di dunia media cetak, berpulang. Setelah ia didera sakit berkepanjangan. Usianya sendiri tidak terpaut jauh dari saya, lebih muda malah. Tapi setiap kami bertemu, orang selalu menyangka ada perbedaan usia yang jauh. Kenapa? Banyak diagnosa yang bisa diambil. Tapi satu hal yang saya ingat, rekan saya ini punya siklus kehidupan yang berbalik dari manusia normal. Saat orang kebanyakan tidur, ia sedang sibuk di pabrik percetakan mengawasi kerja dan mengontrol kualitas. Tidurnya jelas sangat kurang! Ia terbiasa membayar tidak tidur malam dengan beristirahat beberapa jam di siang hari. Jadi masalah kesehatannya hanya karena kurang tidur?
Memotong Potensi Kualitas Hidup
Seberapa penting tidur? Banyak orang meremehkan tidur sebagai momen membuang waktu. Identik dengan kemalasan hingga dianggap bagian dari siklus kehidupan yang sebisa mungkin dilakukan sesingkat mungkin. Atau berdasar aspek anggap remeh tersebut, muncul logika ‘balas dendam’ atau ‘membayar hutang’ tidur.
Sebenarnya saat tidur tubuh kita melakukan pembenahan besar-besaran. Metabolisme atau “proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup” berlangsung besar-besaran saat kita tidur. Pergantian sel, perbaikan jaringan, dan banyak sekali hal penting terjadi di jam-jam tubuh tidur. Bayangkan bila siklus tidur itu dianggap enteng, apalagi ditiadakan, betapa banyak hal vital yang terganggu dan berujung pada kerusakan tubuh.
Dalam tubuh manusia berlaku semacam siklus yang dinamakan ritme sirkadian. Diambil dari bahasa latin, Circa dan Diem, yang kurang lebih berarti “waktu seharian” atau siklus selama 24 jam yang merupakan bagian dari jam biologis tubuh. Waktu tidur identik dalam ritme yang populer di ilmu makan sehat biasa sebagai asimilasi. Di mana tubuh memanfaatkan apa yang dimakan seharian sebagai bahan bakar metabolisme besar-besaran tersebut. Sengaja merusak waktu tidur identik dengan mengganggu kerja siklus tersebut. Sejauh pemaparan ini semoga bisa dipahami bahwa meremehkan tidur adalah tindakan yang sangat fatal. Tidak aneh juga bila bila secara logika bisa ditarik kesimpulan bila ingin memotong kualitas hidup, potonglah waktu tidur Anda. Atau ingin lebih radikal lagi? Mau memendekkan usia? Pendekkan waktu tidur Anda!Tidur Menjaga Kualitas Hidup
Banyak sekali masalah kesehatan terkait dengan kurangnya waktu tidur. Dan sering kita mengabaikan begitu saja. Katakanlah kerja organ vital yang terbantukan saat tidur akan menjadi jauh lebih berat, saat tidur diabaikan. Jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan aneka organ terkait sistem cerna yang seharusnya beristirahat, harus tetap bekerja. Jangan heran bila kemudian mereka usang dan rusak lebih cepat dari waktunya.
Apalagi organ teramat vital seperti liver, yang menjadi generator metabolisme tubuh. Saat tidur liver justru bekerja optimal. Ia memanfaatkan energi yang terhemat saat tubuh beristirahat. Menghilangkan waktu tidur identik dengan menyiksa liver. Ia harus bekerja dengan energi seadanya. Jangan heran bila mereka yang rutin terjaga malam atau mengganti siklus tidurnya sering mendapati livernya mengalami kerusakan.
Sel-sel tubuh juga demikian. Saat tidur revitalisasi sel terjadi secara masif, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diganti dan lain sebagainya. Mengganggu tidur, mengganggu siklus perawatan sel. Bayangkan bila Anda harus hidup dengan sel rusak yang gagal diperbaiki atau sel usang yang gagal diganti. Jangan heran bila kurang tidur sering identik dengan tampilan lebih tua dari usia sesungguhnya. Dari sisi lain, dalam skala lebih serius, kini sudah banyak penelitian yang mengkaitkan kanker dengan kualitas tidur. Sebagian mengindikasikan kemampuan tubuh menghadapi kanker menjadi baik saat kualitas tidur terjaga. Demikian juga sebaliknya. Tidur bukan perkara sepele, ia adalah bagian yang sangat penting dalam memelihara kualitas hidup.
Comments
Post a Comment