MAKANAN PENGENDALI STRES


Masih seputar stres. Hal yang sebenarnya adalah mekanisme perlindungan bagi tubuh, sehingga tidak pada tempatnya apabila kita menyerah begitu saja terhadap faktor pemicu. Apalagi menganggapnya sebagai kambing hitam terkait depresi. Malahan akan menjadi sebuah kelebihan tersendiri apabila kita mampu mempergunakan kekuatan yang ditimbulkan oleh rasa stres demi membantu kita mengalahkan tantangan kehidupan. 

Belajar yoga serta aktivitas olah fisik pernafasan lain juga mengajarkan kita kemampuan mengontrol stres dengan cara mengatur nafas. Di jaman modern ini berbagai metode pengontrolan stres bahkan bermunculan bak cendawan di musim penghujan. hypnotherapy, permainan kata, pendalaman spiritual hingga ke masalah pendalaman agama adalah sebagian contoh dari berbagai metode tersebut.

Namun tidak sedikit penderita yang menganggap metode tadi sebagai  sebuah upaya absurd yang membingungkan sehingga mereka menyerah begitu saja pada problematika stres. Sebagian memilih mengambil jalan singkat dengan  membiarkannya! Sayangnya upaya menafikkan masalah stres sering membuatnya menjadi semakin berlarut-larut –yang pengaruhnya sangat buruk bagi kesehatan. Ada juga yang menyerahkan stres pada pertolongan berbagai macam obat anti depresi. Dalam beberapa kasus obat memang bisa membantu, namun sebagaimana layaknya sebuah faktor eksternal, tentunya obat memiliki keterbatasan, dari sisi ketergantungan dan meningkatnya dosis hingga kecenderungan memicu  munculnya beragam masalah baru. Dari sisi kerusakan psikologis hingga fisiologis sangat mungkin terjadi.

Di luar semua itu sebenenarnya ada beberapa jalan keluar termudah yang telah diberikan oleh Tuhan untuk mengendalikan depresi. Salah satu mekanisme sederhana yang sangat berperan dalam hal tersebut adalah dengan: Makanan!


Makan yang tepat

Makan dan minum adalah pemasok energi pembentuk kehidupan terpenting bagi tubuh.  Sama seperti oksigen yang kita hirup, apabila kita kekurangan pasokan makanan dapat berakibat fatal bagi tubuh. Selain memasok energi, komposisi makanan juga menentukan kondisi susunan struktur tubuh kita. Mereka yang terbiasa makan dengan bahan yang baik serta cara yang baik tentu akan memiliki kualitas  tubuh yang berbeda dengan mereka yang tidak melakukan hal sama. Namun ternyata berdasarkan berbagai penelitian ilmiah terkini, makan terbukti tidak hanya berfungsi membentuk tubuh semata, makan juga mampu membentuk karakter non fisik, Kondisi pikiran, mental serta spiritual sangat berhubungan dengan apa yang dimakan oleh seorang manusia. Adanya fungsi zat pengantar saraf (Neurotransmiter) dalam otak yang mengontrol seluruh kondisi tubuh (termasuk fisikal, mental serta spiritual)  adalah salah satu contoh nyata karena pembentukan neurotransmiter sangat bergantung terhadap pola makan.

Hingga kini telah terbentuk berbagai macam pola makan dalam kehidupan  manusia, beberapa terjadi karena tuntutan geografi dan budaya, beberapa terjadi karena kondisi sosial. Keinginan untuk sehat juga telah menjadi faktor pendorong manusia untuk membentuk berbagai macam bentuk pola makan. Vegetarian, fruitarian, pola makan rendah garam, tinggi protein, penghitungan kalori adalah berbagai contoh pola makan yang terbentuk karena masalah kesehatan. Apabila kesehatan fisik pada awalnya adalah tujuan utama dari berbagai kreasi pola makan sehat tadi, kini sesuai dengan tuntutan jaman, pengaturan makan mulai diarahkan kearah peningkatan kesehatan menyeluruh (fisikal-mental-spiritual). Penanganan stres tentunya menjadi topik terdepan dalam pemilihan pola makan yang tepat. 

Food Combining (FC) sebagai contoh rujukan adalah pola makan yang sangat menunjang bagi mereka yang menderita karena stres. Tidak banyak yang mengetahui bahwa kombinasi beberapa unsur makanan tertentu dalam tubuh membuat reaksi kimiawi yang berkaitan –langsung maupun tidak langsung--  dengan sistem manajemen stres. Sebagai contoh apabila FC tidak mendukung proses penggabungan protein hewani dengan karbohidrat,  sebenarnya hal tersebut memang mematuhi hukum alam di mana mayoritas protein hewani (daging merah, unggas, telur dan susu) menyebabkan tubuh memproduksi hormon Dopamin  yang membuat kita ketagihan akan sensasi pasca makan protein hewani, serta zat pengantar syaraf Norepinefrin yang sangat berperan dalam membuat tubuh menjadi awas dan waspada. 

Bandingkan dengan hormon yang diaktifkan tubuh setelah mengkonsumsi karbohidrat (nasi, umbi-umbian, pasta dan kentang) yaitu Serotonin. yang memberikan sensasi rasa nyaman dan tenang. Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada tubuh saat hormon yang fungsinya saling berlawanan ini bergabung. Itulah salah satu sebab FC menghindari pengkonsumsian protein dan karbohidrat dalam jumlah besar atau sama banyak.

FC juga mendorong para pelakunya untuk makan dengan bahan sealami mungkin. Karena  semua makanan yang penuh proses serta zat kimiawi tambahan diyakini memberikan efek negatif bagi tubuh, selain rendah dalam nilai enerji yang disumbangkan, membuat sifat tubuh menjadi terlalu acid, beberapa zat kimiawi juga memicu timbulnya berbagai macam keluhan seperti : sakit kepala, insomnia (sulit tidur), nyeri dada dan lain sebagainya. Namun yang lebih menakutkan adalah kecenderungan dari makanan prosesan  untuk memancing timbulnya radikal bebas secara berlebihan yang dapat memicu rusaknya sel tubuh. 

Walau menunya dipenuhi oleh sayuran serta buah-buahan FC tidaklah  identik dengan vegetarian --memang ciri khas FC yang tidak mengkonsumsi makanan padat hingga tengah hari bisa dikategorikan sebagai ‘separuh vegetarian’-- karena mengkonsumsi protein hewani tidaklah dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Hanya kapan dan bagaimana cara menyantapnya, yang menjadi masalah utama. Pun demikian pola makan FC dan Vegetarian yang konsisten serta natural sering diklaim memiliki efek sama: membentuk tubuh dan mental yang segar serta sehat.


Kendalikan Makan = Kendalikan Depresi

Makanlah apabila keinginan atau kebutuhan akan makan memang benar-benar telah,  atau setidaknya akan, tiba. Jangan memaksakan diri untuk makan saat dorongan untuk makan belum tiba, karena apabila hal tersebut dilakukan, pencernaan kita belum siap untuk mencerna berbagai makanan yang masuk. Tuhan telah menciptakan sistem yang begitu sempurna untuk mengatur pola makan. Satu bagian penting dari sistem itu bernama Hypothalamus akan menciptakan hormon yang mengirimkan sinyal pengaktif pencernaan saat dorongan untuk makan telah tiba. Dorongan tersebut bisa datang dari penglihatan, perasaan atau ingatan tentang makanan atau waktu makan. Namun kerja hypothalamus akan menjadi tidak efektif apabila dorongan untuk makan tersebut datang terus menerus tanpa suatu alasan yang jelas, akibatnya kerja pencernaan akan terganggu dan membuat makanan tidak terserap dengan maksimal oleh tubuh. 

Problem yang lebih buruk dialami oleh mereka yang berusaha mengatasi depresi dengan makan. Konsumsi makanan terus menerus tanpa alasan jelas akan membuat kerja hypothalamus tidak maksimal dan berakibat mereka tidak mampu mendeteksi kondisi pencernaan yang sesungguhnya. Kendati perut telah penuh, sensasi rasa kenyang tidak dikenali lagi sehingga pasokan makanan bisa terus menerus masuk. Itulah sebabnya mereka yang mengalami masalah dan memilih makanan sebagai pelarian akan mendapatkan masalah baru : Kelebihan berat badan serta kerja pencernaan tidak maksimal! Semua ini akan mengarah kepada rusaknya kesehatan tubuh secara menyeluruh. Yang tentunya akan berakibat pada bertambahnya tingkat stres dalam kehidupan. 

Pengendalian diri di segala aspek –terutama makan-- adalah salah satu cara efektif untuk menghindarkan  diri dari beban depresi yang berlebihan.


Makanan Penghalau 

Berikut adalah contoh makanan yang mungkin bisa membantu penderita depresi dalam mengatasi masalah mereka. Tapi sebelum mengaplikasikan ini, lebih baik berkomitmen untuk mengubah pola makan secara menyeluruh.

1. Pepaya 

Membantu kita saat menderita diare akibat deraan stres yang berkepanjangan. Pepaya masak yang manis, melimpah dengan serat larut yang membantu pencegahan diare. Saat diare telah diatasi, tubuh kita akan lebih mudah beradaptasi untuk melawan depresi.

2. Apel

Kaya dengan antioksidan pemicu sistem kekebalan tubuh. Seperti kita tahu, stres berat seringkali merusak daya tahan tubuh manusia. Apabila kita mengkonsuminya dalam jumlah cukup, tubuh setidaknya tubuh kita memiliki ‘bahan’ yang cukup untuk memulihkan daya tahannya. 

3. Beras Merah

Pembentuk serotonin –pencipta rasa tenang—yang sangat potensial. Beras merah umumnya jarang mengalami proses seperti beras putih pada umumnya sehingga lebih natural, kaya akan serat serta karbohidrat kompleks

4. Kangkung

Secara tradisional, kangkung sering dihindari karena dianggap menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan. Namun pada prinsipnya kangkung apabila diolah dengan baik juga punya fungsi ‘menenangkan’ sekaligus kaya akan serat yang mampu merangsang pergerakan peristaltik (aktivitas mendorong) pada usus sehingga meminimalkan sembelit, problematika yang sering dihadapi orang depresi akibat stress berlebihan. 

5. Brokoli  

Orang mudah depresi umumnya punya kekurangan unsur asam folat yang cukup tinggi. Selain memancing serotonin, asam folat juga mampu meredam lonjakan unsur  homosistein yang kerap muncul saat depresi terjadi.  Brokoli salah satu sumber asam folat terbaik


Beberapa contoh makanan yang cocok dipakai untuk melawan depresi dan  tentu saja makanan yang diciptakan Tuhan untuk mengatasi hal itu masih banyak lagi, kita bisa mengeksploitasinya lebih lanjut. Namun sama dengan aspek kehidupan kita yang lain, di mana semua elemennya saling berkaitan, kita harus mampu menjaga gaya hidup sehat secara konsisten apabila ingin memiliki hidup berkualitas



Comments

Popular posts from this blog

Tentang Ibu Saya & Kanker Paru-parunya

Salah Diet Ngakunya Healing Crisis

Jatuh Sakit Karena Apa Yang Kita Lakukan