Makan Daging Banyak Usus Rusak
Seorang teman memperlihatkan foto usus besar ayahnya, via teknik kolonoskopi, dan menceritakan bahwa beliau memiliki masalah pencernaan serius, yang menjurus ke arah kemungkinan kanker usus besar. Saya sih sekali melihat saja bisa menebak karakter pola makan keseharian sang ayah. “Selama dia hobi makan daging dan malas makan sayur, gak akan beres masalah ini. Apalagi kalau dia pecandu kopi atau teh kelas berat”. Teman saya terbeliak, “Gila lu, liat begini saja bisa tahu semua hal-hal yang bokap gue banget?”
Saya cuma nyengir. Biar saja teman saya mengira saya semacam cenayang yang bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dia lihat. Padahal isu utamanya ya itu. Dia tidak bisa melihat masalah apa yang sebenarnya terpapar jelas.
Usus Tidak Sehat
Tampilan usus sehat itu sebenarnya bisa dikira-kira tanpa harus melalui prosedur kolonoskopi. Cukup dengan memantau pola makannya sehari-hari. Bila yang dimakan tidak sesuai dengan karakter sistem cerna, ya bisa dipastikan tampilan ususnya akan buruk. Dan otomatis segudang masalah kesehatan akan menanti menyerang. Segudang! Karena belum tentu kaitannya akan langsung ke rasa sakit yang terkait dengan bagian perut.
Melihat seseorang yang kulitnya kusam, keriput sebelum usia, berjerawat, nafas berbau tajam, secara langsung menggambarkan kondisi ususnya. Apalagi bila dibarengi dengan vitalitas buruk, mudah sakit, dan tentunya bila sudah menderita penyakit serius. Bisa dipastikan tampilan ususnya akan buruk saat ia menjalani pemeriksaan kolonoskopi.
Usus sehat memiliki karakter khas, berwarna merah jambu, terlihat segar, mengkilat transparan, ototnya terlihat samar dan jaraknya teratur. Bila dilihat dengan kamera langsung atau video, terlihat gerakannya juga teratur baik. Sebaliknya usus tidak sehat karakternya juga sangat spesifik, warnanya pucat atau kontras memerah bahkan kadang kecoklatan, terlalu kering atau terlalu basah, ototnya terlihat besar, menebal kaku, lipatan otot tidak merata dan terjadi penyempitan di beragam tempat.
Daging Itu Miskin Serat
Kenapa tebakan saya tentang makanan kegemaran ayah teman itu bisa begitu tepat? Karena karakter usus seperti itu umum terjadi saat seseorang rutin mengkonsumsi daging-dagingan. Secara prinsip daging itu tidak memiliki serat makanan yang sesuai karakter kerja sistem cerna manusia.
Banyak yang mengira serat tampak yang tersedia pada sayuran tidak banyak memiliki kegunaan, karena tidak bisa diserap dan dicerna oleh tubuh. Padahal hal spesifik tersebut justru menjadi karakter yang dibutuhkan oleh sistem cerna manusia saat bekerja. Serat demikian akan melewati cairan asam lambung tanpa perubahan volume, dia akan membuat diameter usus menjadi penuh saat bergabung dengan bahan makanan lain. Akibatnya usus dengan gerakan memijitnya, peristaltik, akan mudah menggerakkan makanan dari satu titik ke titik lainnya.
Sebaliknya daging, atau protein hewani lainnya, yang miskin serat akan mengalami penyusutan volume drastis saat ia bertemu dengan asam lambung. Bukan berarti ia dicerna tubuh, hanya volumenya saja yang memadat. Akhirnya saat ia masuk ke dalam usus, diameternya tidak bisa menjadi penuh. Dan gerakan peristaltik usus harus bekerja keras untuk memijatnya. Akhirnya dinding usus menebal dan kaku. Bayangkan bila Anda melatih otot tubuh saat berolahraga, bila itu dilakukan rutin, maka perlahan otot akan memadat dan mengeras. Di sisi eksternal tubuh, perubahan otot demikain bisa jadi baik secara estetik. Bila itu terjadi dalam struktur organ cerna Anda, bencana menanti.
Usus Rusak Kesehatan Menghilang
Saat dinding usus menebal, diameter usus akan menyempit. Gerakan peristaltik rentan menyentuh antar dinding yang berseberangan. Bila ini terjadi menahun, bisa menimbulkan luka yang akan menjadi problem serius di satu waktu. Di sisi lain, lemak dalam jumlah signifikan yang masuk bersamaan dengan daging, akan membuat dinding usus semakin menebal. Hal ini membuat tekanan meninggi serta membuat beberapa bagian dinding usus terdorong keluar dan membentuk semacam kantung-kantung yang disebut dengan istilah divertikula.
Penebalan otot dan kantung ini membuat segudang masalah. Lubang-lubang halus di permukaan dinding usus yang memiliki beragam fungsi akan terganggu. Makanan rentan tersangkut dan terjebak membusuk menjadi kotoran yang meracuni tubuh. Akumulasinya akan menyebabkan terjadinya perubahan sel-sel pembentuk dinding usus yang berubah menjadi semacam ‘daging tumbuh’ atau biasa disebut polip. Bila ini terjadi, satu langkah kecil lagi, masalah ini akan menjadi kanker.
Bandingkan dengan tabung pasta gigi yang penuh dan kosong. Mana yang lebih mudah dipijat keluar isinya? Tentu yang penuh. Inilah analogi antara usus yang penuh oleh serat dan usus yang miskin serat. Yang miskin serat sulit sekali mendorong isinya keluar. Bila terjadi sembelit lalu tubuh keracunan pembusukan makanan sendiri hingga menjadi kanker, ya jangan heran. Itu sebabnya usus rusak adalah indikasi dari hampir semua masalah kesehatan ringan hingga serius yang mengganggu kesehatan manusia.
smoga bermanfaat....
ReplyDeleteAamiin
DeleteTerima kasih sharingny..🙏 sangat bermanfaat..
ReplyDeleteSemoga berguna ya
Delete