Detoks Dari Kebiasaan Merokok
Merokok adalah salah satu tindakan merusak terburuk yang dilakukan pada tubuh. Kalau tidak bisa dikatakan paling buruk. Saya pernah membahasnya di sini. Tidak ada manfaat dari merokok kecuali meninggalkan tumpukan kerusakan serta racun pada tubuh. Melepaskan diri dari tindakan meracuni tubuh umumnya memang tidak mudah, karena unsur-unsur kimiawi tertentu telah dikenali dan dianggap dibutuhkan. Walaupun unsur itu sebenarnya merusak serta meracuni. Membuang tumpukan racun tersebut atau kini biasa dikenal dengan istilah mendetoksifikasi memang memerlukan tindakan khusus, tersendiri.
Penyesuaian Tubuh
Berikut seluk beluk detoksifikasi dari rokok yang dipaparkan oleh Dr. Christina Scott-Moncrief, seorang ahli kesehatan berbasis ilmu homeopati, dalam bukunya Detox Cleanse and Recharge Your Mind, Body, and Soul. Cara terbaik mendetoks tubuh dari efek buruk rokok adalah dengan berhenti merokok. Sebagian menemukan prosesnya mudah, sebagian tidak. Tapi selama niatan itu ada, cara selalu ada. Dan bahkan tersedia alat bantunya. Yang harus dilakukan tinggal menentukan waktu memulai dan berkomitmen padanya.
Namanya juga detoksifikasi, pasti ada efek withdrawal symptoms atau healing crisis alias penyesuaian tubuh terhadap berhentinya pasokan racun yang merusak kesehatan namun telah menjadi substansi dibutuhkan. Karena rutin hadir. Ada yang merasa mulutnya terasa asem, ada yang merasa pusing, ada yang merasa perasaannya naik turun (mood swing) dan lain sebagainya. Untuk isu satu ini Christina menyarankan saran spesifik. Catat gejala dan waktu yang keluar secara mendetil. Dari sana bisa diketahui waktu-waktu tertentu di mana tubuh mengeluarkan signal kecanduan yang membuat rasa tidak nyaman. Lalu lakukan aneka cara pencegahan di masa muncul tersebut. Ia menyarankan pemakaian aneka cemilan, tentu saja pilih yang sehat, permen rendah kalori hingga mengunyah permen karet.
Christina juga menyarankan melakukan tindakan fisik konkrit setiap momen kecanduan menyeruak. Semisal menyetir kendaraan, melakukan olahraga dalam bentuk apapun, yoga dan lain sebagainya yang bisa mengalihkan pikiran dari kecanduan. Bagi withdrawal symptoms serius, Christina memaparkan manfaat dari alat spesifik seperti nicotine patch atau koyo anti kecanduan nikotin yang bisa didapatkan di apotik atau aneka tempat niaga berbasis kesehatan.
Niat
Isu terbesar tentu saja niat. Apapun yang akan dilakukan bila tidak disertai niat tentu tidak akan terjadi, setidaknya langgeng. Setelah menjalani niat, langkah selanjutnya adalah komitmen. Agar bisa dilakukan seumur hidup dan tidak mudah tergoda oleh alasan apapun. Karena alasan pemicu kembali merokok bisa ada dalam aneka bentuk. Tanpa komitmen, jelas itu mustahil.
Setelah sukses menghentikan rokok. Di masa awal jauhi hal-hal yang membuat keinginan merokok bisa muncul. Lingkungan pemicu, tempat yang membuat memiliki asosiaasi dengan merokok, dan lain sebagainya. Bila perlu cari sosok atau komunitas pendukung yang bisa membantu Anda melepaskan diri dari belenggu rokok sebelum ia merusak Anda lebih jauh.
Bila kemampuan menghentikan merokok baru ada pada level mengurangi jumlah. Ingat efek merusak yang ada dari waktu ke waktu tidak akan membaik, justru memburuk sesuai perkembangan usia. Segera kuatkan niat untuk menghentikan. Jangan pernah percaya pada produk yang mengklaim bahwa temuannya bisa mengurangi efek merusak rokok. Selalu ingat pada radikal bebas, oksidasi, dan 4.000 kandungan unsur kimia pada rokok yang 50 diantaranya identik dengan penyebab kanker secara langsung. Well, memaparkan radikal bebas dari panas dan asap saja sudah meningkatkan resiko Anda terpapar kanker berlipat ganda. Tidak ada piranti aksesoris pada rokok. tercanggih sekalipun, yang bisa mengurangi masalah ini.Jangan dilupakan apabila kebiasaan buruk merokok telah berhasil dihentikan. Makan dan minumlah sesehat semaksimalnya. Gaya hidup yang baik diharapkan bisa memperbaiki kerusakan-kerusakan serta tumpukan racun yang telah ada dan bisa jadi mengancam kesehatan serta hidup Anda.
Perokok Pasif
Mungkin Anda sebebal itu untuk enggan melepaskan diri dari belitan candu racun rokok. Dan tidak peduli bahwa apa yang Anda lakukan adalah mengingkari nikmat sehat yang dianugerahkan pada tubuh, dengan terang-terangan merusaknya. Christina mengingatkan pada bahaya yang harus dialami oleh perokok pasif. Mereka yang tidak merokok namun harus ada di dekat Anda saat sedang merokok.
Mereka yang tidak merokok harus ketiban sial saat sedang berada di dekat Anda. Sensitifitas mereka terhadap asap rokok jelas ada di bawah level pelaku. Dan riset menemukan ini menjadi masalah bagi banyak penderita penyakit terkait rokok, walau mereka bukan perokok, apalagi pecandu. Sering ditemukan orang menderita sakit terkait, walau bukan pemakai, ternyata lingkungan dan orang terdekatnya adalah pecandu.Menurut Christina, banyak pecandu rokok yang berhenti dari kebiasaan buruknya dan bahkan sanggup melewati masa sulit detoksifikasi efek buruk merusak dari rokok saat mereka mengingat orang-orang yang dicintainya dan berusaha menghindarkan mereka dari bahaya buruk merokok. Beberapa juga memiliki kesadaran menghindarkan diri dari kerusakan tubuh serta penyakit berat yang akan hadir bila mereka terus meneruskan kebiasaan buruk ini. Yang akan berujung merepotkan serta membebani kehidupan orang-orang yang mereka cintai di sekelilingnya. Bisa jadi sebagai pecandu itu yang harus Anda ingat saat sedang menghembuskan asap rokok dengan penuh kenikmatan serta rasa puas, tapi ke arah orang yang dicintai.
Comments
Post a Comment