Salah Kaprah Nasi Merah Part 1
Diambil dari Thread (d/h kultwit) dari X (d/h Twitter)
-----
Ini ada edukasi ngawur tentang "nasi merah berbahaya" yang katanya mengandung arsenik dan jadi penyebab kanker. Terus sarannya makan nasi merah bergantian dengan nasi putih serta sumber karbohidrat lain semisal kentang, kacang dan oat
Tulalit
Pertama kita harus paham dulu terkait nasi. Yang bersumber dari beras. Karena tak kenal maka tak sayang, ayo kita kenali berasnya.
Beras yang populer adalah beras putih. Karena saat dimasak menjadi nasi, ia bisa mekar, lumer di mulut, serta memberikan sensasi manis. Masalahnya beras putih adalah beras rekayasa. Di mana rekayasanya yang menjadikannya sarat masalah.
Rekayasanya adalah proses penggilingan. Bahasa slangnya di-selep. Asal kata 'Selepan' konon penamaan masyarakat pada mesin giling padi. Detil etimologinya saya gak paham sih.
Dalam proses penggilingan padi akan menghilangkan sekam, dedak, mata dan beberapa unsur beras. Proses ini meningkatkan umur simpan beras putih. Tetapi menghilangkan banyak nutrisinya,
Antara lain serat, vitamin, dan mineral. Termasuk energi hidup yang dibawa beras. Untuk menyiasati rekayasa hal ini, nasi putih diperkaya secara artifisial dengan beragam nutrisi tambahan. Sukses?
Gak
Selain itu penghilangan sekam dan sejawatnya membuat sensasi manis serta lumer nasi adalah petaka primer kesehatan.
Gula darah rentan meroket dan meninggalkan beragam kerusakan dalam tubuh. Masalah kerusakan ini sering timbul secara akumulatif
Karena berlangsung menahun. Biasanya di awal perusakan dicuekin, saat disadari sudah keburu parah
Makanya jangan heran bila saran klasik yang diberikan dunia kesehatan secara konvensional adalah "berhenti" atau "batasi" nasi putih saat terdeteksi menderita penyakit degeneratif
Misalnya diabetes, problem ginjal dan masalah degeneratif lainnya.Dunia kesehatan holistik juga dikenal dengan larangan bagi pasien kanker untuk mengkonsumsi nasi putih.
Belakangan tindakan diikuti juga oleh banyak pihak
Jadi hindari makan nasi?
Ya gak juga. Sebagai mahluk yang secara kodrati mendasar ditakdirkan "hidup dari karbohidrat" dari sisi instingtif makan nasi sebagai bahan makan primer adalah cara terbaik melanjutkan hidup
...termasuk hidup sehat
Pilih beras terbaik. Maksud? Lah ya beras dalam bentuk aslinya. Beras cokelat, hitam, atau merah. Bisa jadi banyak yang gak suka, karena saat jadi nasi bertekstur keras, tidak lumer, serta tidak manis.
Tapi ya nasi harusnya gitu, dikunyah benar
Mengunyah itu krusial. Fakta ilmiah terkait pentingnya mengunyah. Mulai dari kerja kelenjar liur, enzim pemecah karbohidrat yang muncul, perawatan bentuk wajah, dan elastisitas kulit, hingga kesehatan rongga telinga
Semua terjaga saat rutin distimulan gerak rahang
Gak kodrati kalau mencari makanan lunak dengan alasan kepraktisan serta menisbikan fungsi mengunyah
Ya wajar kalo kesehatannya menuai masalah
Balik ke masalah edukasi ngawur tentang beras merah di awal.
Udah paham sekarang? Kenapa saran solusi bergonta-ganti nasi merah dan putih itu ngawur berat?
Makanya terkait isu kesehatan selalu berusaha memahami masalah mendasar supaya kita gak gampang dibawa blo'on.
Solusinya harus benar solutip
Comments
Post a Comment