YOGA UNTUK TERAPI

"Di Studio Pink katanya banyak orang punya penyakit dan cedera yang sembuh ya?" Saya cuma tersenyum waktu ditanya ini. "Saya mau juga dong diterapi pake yoga"

Yoga untuk terapi?

---------------------------

Kenapa tidak? Dari sisi eksplorasi asana (olah postur) dan meditasi (olah nafas) hal itu sangat memungkinkan. Sekedar melakukan dengan baik seseorang yang sehat saja bisa merasakan sensasi menyegarkan, atau malah perbaikan kondisi pada tubuhnya. Apalagi bila diterapkan pada orang sakit? Pasti ada manfaatnya.


Ambil contoh mereka yang memiliki masalah pernafasan, asma misalnya. Berlatih asana yoga bisa memberikan efek positif. Latihan back bend sebagai contoh, akan memberikan sensasi pelebaran dada serta pengembalian posisi sendi bahu yang sering jadi biang keladi masalah pernafasan. Belum bicara  otot diafragma yang akan kembali elastisitasnya bila distimulasi latihan back bend teratur. 

Mereka yang sedang flu berat juga misalnya. Serangkaian asana forward bend yang dimodifikasi, ambil rujukan dari tradisi Iyengar yoga sebagai contoh,  bisa memberikan sensasi meringankan serta menenangkan tubuh yang sedang dalam keadaan tidak nyaman karena demam. Kepala yang berat terasa ringan, hidung tersumbat bisa bernafas lebih lega. 


BUTUH KOMITMEN  

Tapi dibalik itu ada sisi gelap yang tidak terbahas dari fenomena yoga terapi. Karena pola pikir masyarakat tentang kesehatan minim di sisi perawatan dan pencegahan, prinsip terapi yoga rentan disalahgunakan.

Mengutip kalimat tokoh yoga senior Cle Souren "Kelas yoga terapi yang saya buat lebih banyak berfungsi sebagai servis kepada masyarakat" Ia sering melihat komitmen yang lemah dari penderita masalah kesehatan menjadi kendala. "Saat 1-2 latihan belum menyembuhkan, mereka berhenti berlatih" 

Konyolnya saat sesi terapikal menunjukkan hasil, menyembuhkan, mereka tetap berhenti berlatih. "Mereka berpikir baru akan yoga lagi saat penyakit datang kembali" Ujar direktur Iyengar Yoga Amsterdam Institut. "Walau efektif, tidak banyak orang bisa sembuh permanen dengan terapi yoga, karena lemahnya komitmen mereka" 

Mengutip ucapan Sri Nanda Kumar tokoh senior yoga lain  "Efek penyembuhan dari asana yoga mayoritas bersifat jalan keluar sementara"  Sering sensasi menyehatkan, menyembuhkan, atau hilangnya rasa sakit yang muncul adalah reaksi sesaat pasca berlatih yoga. Beberapa waktu kemudian sensasi tersebut rentan hilang dan mungkin penyakitnya kembali lagi.

Mau mendapatkan hasil yang permanen?  Nanda, pemilik Yoga Shala Kuala Lumpur ini, melanjutkan "Berlatihlah secara konsisten. Tempatkan yoga sebagai bagian dari kehidupan" Berlatih rutin dengan komitmen tinggi adalah syarat mutlak terapi yoga memberikan hasil permanen.


JANGAN MENUNGGU RUSAK PARAH

Tokoh legendaris yoga, BKS Iyengar, di mana metode terapannya sering digunakan sebagai acuan yoga terapikal memaparkan satu cerita menarik terkait hal ini.

Ia pernah kedatangan seseorang murid dari muridnya dengan masalah kesehatan serius. Guruji, demikian panggilan kehormatan bagi beliau dari seluruh muridnya, membuat semacam program latihan untuk membantu orang ini keluar dari masalah.  

Singkat kata program tersebut berhasil menyembuhkan masalah kesehatan yang diderita. Tapi sayang sekali yang terjadi kemudian adalah orang ini berhenti berlatih dan tidak melanjutkan program yang telah dibuat. Karena merasa telah sehat.

Beberapa waktu kemudian orang ini kembali dengan masalah kesehatan yang sama. Tapi kondisinya menjadi lebih buruk. Metode yang sama pun tidak bisa lagi membantunya. 


Guruji berkomentar singkat "Andai dulu program latihan yang saya buat diselesaikan dengan tuntas, masalahnya mungkin tidak separah ini" Lagi masalah komitmen dalam berlatih yang tidak dipatuhi menjadi kendala dalam efisiensi hasil dalam yoga terapi. 

Masalah kesehatan sering hadir dari akumulasi kesalahan kita menjalani keseharian. Latihan rutin yoga secara konvensional ataupun terapikal bisa membantu mengkoreksi kesalahan tersebut. Tapi kata kuncinya di sini adalah rutin. Tanpa komitmen, efek yoga terapi mungkin hanya bisa memperbaiki sementara. 

Saat seseorang kembali lagi dalam kesalahan hariannya, efek perbaikan temporer yoga hilang dengan sendirinya. Dan penyakitnya berpotensi kembali lebih parah. Bila kita menunggu rusak parah, bisa jadi terapi yoganya tidak bisa lagi membantu seperti sebelumnya.


Comments

Popular posts from this blog

Tentang Ibu Saya & Kanker Paru-parunya

Salah Diet Ngakunya Healing Crisis

Jatuh Sakit Karena Apa Yang Kita Lakukan