DAHULUKAN YANG FUNDAMENTAL BUKAN HAL REMEH



Saya sedikit tertawa saat mendapatkan pertanyaan seperti ini di waktu makan siang. Seorang teman bertanya "Lu makan tempe? Tahu gak kalau tempe di Indonesia itu bahan dasar kedelainya adalah GMO!" Menanggapi hal ini ya saya cuma tertawa dan bertanya balik "Oh ya? Emangnya lu tahu efek sampingnya GMO apa?" Teman saya ini gelanggapan sebentar, kemudian menjawab "Bisa menyebabkan kanker " Menanggapi ini saya cecar balik dia "Oh ya? Bagaimana caranya bisa gitu? Ada penjelasannya secara logis " Teman saya sadar bahwa dia terjebak pada rangkaian pertanyaan saya "Iya itu katanya sih, gue nggak ngerti gimana?"

Kali ini saya tertawa terbahak-bahak. "Gini ya, Saya ini orang bodoh.. Gue cuma mau terima doktrin yang bisa dipahami otak gue yang bodoh ini" Teman saya sepertinya bingung. "Jadi gini gue bisa paham kenapa makanan itu tidak sehat atau sehat berdasarkan konten yang dimiliki. Lu lihat makanan gua?” Saya menunjuk ke piring, Di sana ada sepotong tempe, sambal tomat, beberapa potong timun segar, sayuran rebus dalam bentuk sayur pecel lengkap dengan bumbu kacangnya. "Makanan beginian secara logika ilmu cerna itu lebih mudah dicerna oleh tubuh. Lebih mudah diserap! Lebih mudah juga dimanfaatkan untuk keperluan metabolisme apapun dalam tubuh"

Teman saya manggut-manggut, Sepertinya dia mulai mengerti arah pembicaraan saya. "Lepas dari masalah GMO yang lu sendiri nggak bisa jelasin secara detail logikanya. Makanan mudah cerna, mudah diserap, dan bermanfaat itu kemungkinan yang memicu sel kanker sangat kecil, kalau tidak bisa dibilang mustahil" Sekarang saya menuju ke apa yang dimakan teman saya “Yang lu makan dan minum itu jauh lebih mungkin memicu sel kanker dalam badan” Teman saya ini nyengir, dia malu. Karena sadar yang dia makan itu semangkuk mie ayam dan segelas es teh manis.

Kita sering melakukan hal tersebut tanpa mengerti sesuatu lalu meributkan begitu saja. tapi secara mendasar kita pun tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan. seperti teman saya tadi meributkan isu GMO atau genetically modified organisms, rekayasa genetika! Sebuah isu yang masih menjadi kontroversi dalam dunia kesehatan. Apakah itu baik atau tidak, masih diributkan oleh banyak pihak. Apakah itu berbahaya atau tidak, masih diributkan juga oleh beberapa orang. Dengan kata lain belum ada kepastian tentang masalah tersebut.

Teman saya meributkan hal yang belum pasti. tapi hal yang sudah pasti malah dia tidak lakukan. makan mie ayam itu jelas sangat merugikan bagi pencernaan, Kombinasi terigu, telur, dan ragi misalnya itu combo menyulitkan kerja sistem cerna. Minum teh juga, selain diuretik, teh menggaggu efektivitas kerja sistem cerna. Kombinasi dari dua hal yang dia makan bersamaan ini sangat menyulitkan kerja sistem pencernaannya. Asumsi saya dalam keseharian apa yang dia makan jauh lebih buruk atau setidaknya seburuk ini. Lucu kan? Meributkan hal yang tidak pasti sementara yang pasti merusak malah tetap saja dilakukan.



FUNDAMENTAL BUKAN HAL REMEH
Ini Juga hal yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Mengabaikan yang fundamental, meributkan yang tidak substansial, akhirnya bukan bergerak ke arah yang lebih baik malah lebih buruk. Secara factual kedelai jauh lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang mie ayam. Jadi lucu sekali kalau teman saya membahas masalah kanker dengan membandingkan apa yang saya makan, tapi alpa dengan apa yang dia makan. Paradoks!

Saya nggak membela GMO tapi saya lebih melihat hal substansial. Di masa depan hal-hal yang sifatnya genetik kemudian direkayasa akan menjadi sangat akrab dengan kehidupan kita. Sekarang mungkin sedang dicoba sekedar di level menumbuhkan tanaman tanpa benih atau mengawinkan silang berbagai varietas tumbuhan untuk menciptakan jenis baru yang lebih tahan hama atau bisa jauh lebih produktif. Di masa depan lebih hebat lagi, misalnya sedang dicoba untuk menciptakan protein hewani tapi bersumber dari sel yang dilipat gandakan secara rekayasa. Bayangkan makan sate kambing tapi tanpa harus membunuh seekor pun kambing.

Dengan semakin banyaknya manusia yang hidup di bumi bisa jadi teknologi ini akan membuat masalah kelaparan sangat mungkin teratasi. Teknologi memungkinkan banyak hal positif terjadi dan itu sudah berlangsung dari lama sekali.

Saya tidak secerdas itu untuk memahami tentang lika-liku modifikasi genetika dengan kemampuan berpikir saya yang terbatas. Saya lebih fokus untuk memahami apa yang bisa memfasilitasi saya menjadi sehat atau tidak. Saya berusaha memahami apa yang saya makan dan minum serta imbasnya juga kepada kesehatan saya. Sejauh ini apa yang saya lakukan sudah cukup, bahkan bisa menginspirasi banyak sekali orang untuk melakukan hal yang sama dan mendapatkan manfaat yang juga sama.

Pola makan Food Combining (FC) ada dalam kerangka berpikir yang sama, sederhana tapi efektif untuk menyehatkan serta meningkatkan kualitas hidup. Dalam jam terbang saya, apa yang menjadi fokus adalah bagaimana supaya FC bisa semakin efektif dipelajari serta dilakukan oleh banyak orang, semudah mungkin sehingga komitmen serta konsistensi bukan menjadi isu lagi. Dalam FC, setidaknya yang diajarkan di komunitas saya, kami tidak meributkan hal-hal remeh. yang kami utamakan adalah hal-hal substansial.

Misalnya, makan sambel tidak salah selama sambal tersebut bisa menjadi dressing yang nikmat untuk membantu kita menyantap sayuran segar dalam jumlah banyak serta beragam. Tinggal dipastikan saja sambalnya tidak terlalu pedas atau di level yang membuat kita tidak nyaman. Apa salahnya makan beberapa keping kerupuk? Kalau hal tersebut bisa membuat gado-gado, yang kaya akan sayuran, menjadi terasa nikmat. hal substansial yang kita perhatikan. hal fundamental yang kita dahulukan.

…bukan hal remeh yang tidak jelas

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Ibu Saya & Kanker Paru-parunya

Salah Diet Ngakunya Healing Crisis

Jatuh Sakit Karena Apa Yang Kita Lakukan