Mengkonsumsi Gorengan



Salah satu kudapan paling favorit saat bekerja di kantor adalah goreng-gorengan. Selain mudah didapat, harganya murah, rasanya pun enak: renyah serta gurih. Disaat waktu senggang, disaat lapar menyerang, gorengan sering menjadi jalan keluar melewatkan waktu jelang atau sesudah makan siang bahkan menuju makan malam saat kita harus melakukan lembur. Sering juga gorengan menjadi kudapan resmi saat menjamu tamu di kantor atau penganan ringan di waktu meeting. Pendek kata, budaya kantor akrab dengan kudapan gorengan. 

Bagaimana dengan kebiasaan ini? Hampir semua orang menggelengkan kepala saat pertanyaan ini dialamatkan pada mereka. Mayoritas semua tahu, gorengan adalah produk yang merusak kesehatan saat dikonsumsi secara rutin. Sayangnya saat ditanya kenapa? Seringkali jawaban yang diberikan tidak mewakili secara nyata, mengapa gorengan merusak kesehatan?


Radikal Bebas

Ketakutan terhadap gorengan seringkali beralamat pada alasan yang salah. Banyak yang takut pada unsur yang sebenarnya bukan merupakan ancaman utama kesehatan: lemak yang menyebabkan gemuk, tinggi kolesterol dan pemakaian plastik untuk memasak misalnya

Pada kenyataannya, tubuh punya katalis penghenti konsumsi lemak berlebih, rasa mual! Problem kolesterol tidak realistis, sering ditemukan yang jarang mengkonsumsi gorengan punya masalah penyumbatan darah, sementara yang sering tidak. Pun pemakaian plastik untuk membuat gorengan renyah, masih sulit dibuktikan bahwa semua penjual melakukan hal sama. Ada hal lain yang lebih merusak kesehatan secara mutlak, radikal bebas.

Proses penggorengan yang dilakukan membuat molekul makanan rusak oleh pemanasan yang melibatkan oksigen. Molekul itu kehilangan atom, inilah yang disebut dengan istilah radikal bebas. Dan saat ia masuk dalam tubuh manusia, molekul rusak tadi akan mencari pengganti atomnya dengan mencurinya dari sel tubuh manusia yang sehat. Hal tersebut bila berlangsung berulang  akan menghasilkan sel tubuh mengalami kerusakan dan mengganggu kesehatan secara general. Penuaan dini, kerusakan organ, penggetasan dinding pembuluh darah pemicu penumpukan kolesterol, dan macetnya sistem tubuh adalah akibat mutlak saat radikal bebas masuk terlalu banyak dalam tubuh. 


TIPS

1. Batasi konsumsi gorengan, cukup 2-4 kali dalam seminggu

2. Bila mungkin pilih penjual yang tidak menggunakan minyak goreng berulang terlalu sering

3. Perhatikan warna gorengan, bila berwarna cokelat cenderung menggelap sebaiknya hindari

4. Konsumsi gorengan bersama anti oksidan untuk menangkal radikal bebas: sayuran segar atau mungkin 1-2 buah cabai rawit dalam keadaan masih segar

5. Berhati-hati saat mengkonsumsi cabai rawit, walau anti oksidannya tinggi, tapi kandungan capsaicin yang dimiliki bisa memberi rasa panas serta tidak nyaman di sistem cerna.

6. Hindari mengkonsumsi gorengan disertai minum, ini akan mengganggu kerja sistem cerna. 





Comments

Popular posts from this blog

Tentang Ibu Saya & Kanker Paru-parunya

Salah Diet Ngakunya Healing Crisis

Jatuh Sakit Karena Apa Yang Kita Lakukan