Pemahaman Makan Sehat Jangan Hanya Sedangkal Kalori.
“Kalau puasa gini ngitung kalorinya gimana ya?” Tanya seorang teman “Yah gue mah maennya udah jauh, lu masih maen kalori?” Jawab saya meledek “Ah resek lu, tapi katanya lu kalau puasa mengurus badannya?” Tanya dia penasaran “Itu bener, tapi ya bukan karena ngitung kalori” Jawab saya lagi “Jadi harusnya gimana?” Kali ini pertanyaannya berbau putus asa “Isunya ya makan sehat lah! Buat apa nyekek kalori terus jatuh sakit?” Jawaban saya ini membuat teman saya manggut-manggut. Entah dia mengerti atau tidak?
Menghitung Kalori
Kalori adalah satuan unit kandungan panas atau energi. Diambil dari akar katanya sendiri kalor, yang berarti panas. Secara alamiah panas sering diartikan sebagai energi, itu sebabnya kalori diidentikan sebagai energi. Dengan kata lain kalori adalah jumlah energi yang Anda dapatkan dari makanan dan minuman, atau energi yang kita bakar melalui aktivitas sehari-hari. Kalori bisa didapatkan dari makanan yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat. Ragam unsur ini akan dicerna dalam tubuh dan nantinya diubah jadi kalori. Kalau sudah menjadi kalori, barulah tubuh Anda bisa menggunakannya sebagai sumber energi.
Dengan logika asupan makanan minuman yang kita konsumsi akan dikonversi menjadi energi. Apabila pasokan tersebut tidak terpakai karena aktivitas kurang atau tidak seimbang juga apa yang kita makan melebihi, maka kalori terpaksa diubah menjadi unsur tertentu dan disimpan dalam beberapa bagian badan. Simpanan itu bisa berguna dipakai suatu saat bila diperlukan. Tapi bagaimana bila simpanan itu terlalu berlebihan, akibat aktivitas fisik sangat terbatas sementara apa yang dimakan dan minum sangat banyak? Yang paling signfikan dan dikenal secara umum adalah over suplai kalori tersebut akan diubah menjadi lemak yang menumpuk. Kesehatan akan sangat terganggu secara signifikan bila badan sudah dipenuhi oleh lemak. Berat tubuh membumbung tinggi dan tubuh menjadi gemuk. Gemuk identik juga dengan stigma tubuh tidak sehat. Logika ini yang menjadikan menghitung kalori sering sekali diidentikkan dengan kesehatan apabila dikaitkan dengan makanan-minuman.Bukan Satu-Satunya Unsur Gizi
Tapi benarkah kalori adalah segala-galanya dalam menilai kegunaan atau masalah yang ditimbulkan makanan? Kita harus melihat dalam kacamata yang lebih luas. Bukankah sejatinya kesehatan memiliki spektrum penentu yang sangat luas? Tidak semua orang yang sakit memiliki tubuh gemuk. Banyak sekali orang bertubuh kurus mengalami masalah kesehatan. Apakah logika mengurangi nilai kalori dalam makanan mereka bisa menyelesaikan kesulitan mereka? Tentu tidak!
Kalori bukan satu-satunya unsur gizi. Kita mengenal unsur penting di luar karbohidrat, protein, lemak seperti serat, air, mineral, dan vitamin yang juga sangat penting untuk tubuh. Belakangan unsur penting itu dipecah lagi secara lebih ilmiah dengan memperhitungkan nilai gizi, enzim, antioksidan, serta fitokimia atau unsur lainnya yang tidak kalah signifikan menentukan kesehatan. Bisa jadi sebuah makanan tinggi kalori, tapi nilai unsur penting lainnya juga tinggi dan bisa berguna bagi kehidupan. Sebagai contoh walau makanan alami seperti buah dan sayur biasanya lebih rendah dari kalori makanan olahan seperti keripik kemasan, roti cokelat, pizza, sate, dan lain-lain. Tapi banyak orang yang takut mengkonsumsi buah-sayuran karena nilai kalorinya sehingga mereka menghindari dan mencari makanan pengganti dengan hitungan kalori rendah.Ini yang belakangan menjadi masalah kesehatan serius. Banyak sekali orang bertubuh mengurus semisal, tapi kesehatannya tetap buruk. Atau seperti disebut sebelumnya, mereka yang bertubuh langsing tapi kesehatannya amat buruk. Sangat mungkin disebabkan salah kaprah dalam memilah makanan sehari-hariny. Tubuh kekurangan banyak unsur penting hanya karena pemahaman makan sehat hanya berhenti di menilai kalori.
Mengkonsumsi sesuai proporsi
Kesehatan akan menjadi lebih mudah dikaitkan dengan makanan bila kita mengerti apa yang seharusnya dimakan serta diminum dan parameter apa yang harus diketahui untuk membuat mereka menjadi sehat? Apa yang sesuai dengan tubuh? Apa yang tidak dibutuhkan tubuh? Memperbanyak dikonsumsi apa yang dibutuhkan dan mengurangi, atau bahkan meniadakan, apa yang tidak dibutuhkan adalah kata kunci kita menjadi sehat.
Semisal kita harus memahami bahwa tubuh manusia basisnya adalah pemakan apa? Menilai dari gigi geligi, organ serta kerja sistem cerna, kita tahu bahwa basis makanan manusia adalah buah, sayuran segar serta biji-bijian. Ya kita fokuskan ke sana. Juga diketahui buah serta sayuran segar adalah sumber enzim, dan antioksidan. Ke aneka ragam unstur tersebut lah makanan kita tekankan untuk dikonsumsi.
Jadi kita bukan melulu takut pada konsep makanan yang sejatinya tidak esensial, tapi harus lebih ke sisi yang benar memberikan apa yang terbaik bagi kesehatan. Sehingga tidak terjadi kebingungan akibat telah mengira mengikuti anjuran atau menghindari sesuatu yang diberitakan memberikan masalah kesehatan, tapi tetap tidak sehat atau jatuh sakit.
Jadi yang penting sehat dan kenyang ya, bang?? Tanpa harus brp kalori yg masul dan keluar?? Begitu kah??
ReplyDeleteKenyang jelas
DeleteTapi dengan asupan makanan yang tepat sesuai kebutuhan tubuh