Nafas Bau? Perhatikan Makanmu
“Senang deh bicara dengan orang yang nafasnya gak berbau” Komentar seseorang saat sedang berbincang dalam jarak dekat. “Puji Tuhan” Jawab saya. “Apa karena yang kita makan?” Tanyanya lagi. “Bisa jadi. Memangnya kenapa bisa ada kesimpulan demikian?” Gantian saya bertanya. “Karena kenalan saya ada yang bermasalah dengan lambung, bau nafasnya sangat mengganggu”
Jawaban yang sangat mengena pada masalah. Kita sering membahas kesehatan rongga mulut terutama gigi. Selama ini dikaitkan nafas berbau melulu dengan kebersihan gigi geligi. Tapi sering ada orang yang sudah berusaha keras menggosok dengan pasta gigi terbaik sekalipun, berkumur dengan obat yang paling mahal sekalipun, sering menemukan masalah nafas berbau yang permanen dalam keseharian. Mengapa? Karena apa yang terjadi dalam pencernaan acap luput dari perhatian
Makanan Yang Sulit Dicerna
Fokus pada kondisi rongga mulut belaka, tidak bisa menjawab masalah yang muncul saat seseorang memiliki bau nafas tidak sedap. Karena suka tidak suka, mulut juga mengeluarkan nafas yang dikeluarkan. Demikian juga hidung. Keduanya bisa merepresentasi bau yang tidak mengenakkan. Darimana? Tentu saja dari dalam tubuh. Saat bicara dari dalam, kita bicara hal yang sangat terkait dengan apa yang dicerna tubuh dan apa yang diproses di dalamnya.
Sudah sering dibahas, apa yang kita makan akan membuat tubuh ada dalam kategori mudah atau susah mencerna. Saat pencernaan termudahkan, semua berjalan lancar. Relatif tidak ada tumpukan sampah yang tidak bisa dibuang dalam tubuh. Sistem cerna juga tidak bereaksi berlebihan untuk menyikapi pencernaan yang bermasalah. Semua berjalan nafas. Otomatis nafas yang dikeluarkan dari dalam badan, tidak terkontaminasi oleh reaksi yang dihasilkan oleh pencernaan bermasalah.
Hal sebaliknya terjadi saat pencernaan bermasalah. Waktu makanan yang masuk sulit dicerna oleh tubuh, beragam kondisi buruk muncul sebagai efek turunan. Sepanjang perjalanan makanan dalam usus ,karena sulit bergerak, -akibat miskin serat semisal— banyak bagian dari makanan yang tersangkut tertinggal dalam usus. Lalu sisanya yang mengendap di usus besar juga sulit dikeluarkan saat Buang Air Besar (BAB). Semua lalu akan mengalami pembusukan. Bila terus menerus terjadi, apa yang tidak terbuang baik pun akan mengalami pengerakan di sepanjang dinding usus. Sama dengan sampah yang tidak bisa terbuang di sekitar kita, hal-hal ini akan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.Kondisi ini jelas akan menimbulkan banyak reaksi yang harus dilakukan untuk mengkompensasi masalah yang timbul. Makanan yang membusuk akan menghasilkan uap yang beracun yang harus dienyahkan. Membuang nafas adalah salah satu jalan tercepat dan termudah yang bisa dilakukan oleh tubuh. Itu sebabnya bau aneh, bau tidak enak bahkan kadang beraroma busuk, acap tercium dari mereka yang pencernaannya bermasalah.
Makanan sulit cerna juga memberikan efek dari sisi produksi asam lambung. Yang bisa menghasilkan masalah sama. Produksinya berlebihan serta rentan menguap terbawa ke atas seiring dengan nafas dibuang. Hasilnya? Aroma yang tidak kalah berbaunya.
Semua ini juga berlaku untuk bau badan. Karena pori-pori yang mengeluarkan keringat juga menjadi jalan termudah tubuh untuk mengeluarkan sampah. Itu sebabnya jangan pernah percaya bahwa Anda sehat saat tubuh konstan beraroma tidak sedap. Bau dari nafas mutlak salah satunya.
Pencernaan Terjaga Nafas Segar
Dari sini kita sebenarnya bisa mendapatkan solusi yang sebenarnya relatif mudah. Kita tinggal memetakan makanan apa yang cocok dengan sistem cerna dan memperbanyaknya dalam asupan rutin sehari-hari. Demikian juga dengan apa yang kita minum. Saat pencernaan berjalan dengan baik, relatif tidak akan ada penumpukan sampah tidak perlu dalam badan.
Kita sudah tahu, bahwa sistem cerna manusia berbasis omnivora, bisa makan apa saja. Tapi berdasarkan karakter, manusia lebih tepat dikategorikan herbivora, yang sebaiknya mengkonsumsi makanan berbasiskan tumbuh-tumbuhan. Serat tampak yang ada dalam tumbuhan akan membuat pergerakan makanan dalam usus berjalan lancar. Relatif tidak ada sisa yang ‘tersangkut’ sepanjang usus. Kelancaran ini juga identik dengan tidak adanya penumpukan sampah dalam kolon atau usus besar, karena semua relatif terbuang sempurna saat BAB terjadi.
Tanpa makanan membusuk di sepanjang usus dan kolon, tentu tidak ada sampah ekstra yang harus dibuang oleh tubuh. Tidak ada penguapan beracun yang membahayakan kesehatan yang harus dibawa keluar secara paksa oleh nafas. Dari sisi sel-sel tubuh, semua juga berjalan normal, sehingga pori-pori pun relatif tidak memiliki sampah abnormal yang harus dibuang secara berlebihan dari badan.Yang tidak kalah krusialnya juga terjadi dari apa yang kita minum. Saat kita mengairi tubuh dengan air putih yang baik serta berkualitas dalam jumlah cukup, reaksi yang terjadi dalam tubuh akan kurang lebih sama. Sebaliknya bila Anda rutin mengkonsumsi minuman yang memberikan efek negatif, seperti mengurangi cairan tubuh atau menambah sampah tubuh, teh, kopi, soda, alkohol hingga susu hewan. Masalah aroma tidak sedap serupa akan mudah menguak.
Secara medis masalah bau mulut dan aroma nafas biasa disebut Halitosis. Acap masalah ini dianggap sebagai satu hal pelik yang tidak mudah diatasi. Tidak heran, karena umumnya solusi yang dipilih terfokus pada masalah seputar rongga mulut. Padahal setelah kita bahas sebelumnya, problem di bagian pencernaan bisa jadi turut andil, kalau tidak bisa dibilang penyebab utama. Tubuh yang memiliki pencernaan sehat biasanya identik dengan nafas segar.
Sehat Tergambar Dari Fungsi Tubuh Yang Baik
Berlebihan memang bila kita mengatakan nafas segar identik berbau wangi atau aroma harum. Namun pencernaan sehat akan membuat nafas tidak berbau, terutama yang mengganggu apalagi menyengat, itu sangat benar adanya.
Yang menarik bahkan saat sedang melakukan puasa, bau mulut dianggap sebagai hal wajar. Karena rongga mulut, kerongkongan serta tenggorokan rentan mengering akibat frekuensi minum yang berkurang tapi hal ini sering tidak berlaku bagi pelaku makan sehat. Mereka yang mengubah ritual makan pagi dini hari atau sahur dengan makanan mudah cerna kaya manfaat seperti buah dan sayuran segar serta minum hanya air putih belaka, menemukan problem bau mulut yang mengganggu sering tidak menjadi isu mengganggu.Memang tubuh yang sehat secara holistik, menyeluruh, itu terwakili dari semua penjuru kehidupan. Tapi ada bagian-bagian tertentu yang dapat dirasakan secara jelas. Aroma yang segar, netral, atau tidak berbau menyengat mengganggu seseorang adalah salah satunya. Dan seksama memperhatikan apa yang kita makan dan minum bisa jadi merupakan kunci mutlak di sana. Tubuh sehat memiliki fungsi organ yang terpelihara baik dan itu bisa dikenali secara mudah. Pencernaan terjaga baik, nafas yang terasa lebih segar, tidak berbau mengganggu. Bisa menjadi hal yang dikenali. Tidak hanya oleh kita namun juga orang di sekitar.
Comments
Post a Comment