Makan Jangan Sambil Minum
“Makannya ini aja, pak?” Tanya seorang pelayan restauran sambil menuliskan pesanan. Saya menjawab dengan anggukan. Lalu pelayan itu bertanya lagi, “Minumnya apa, pak?” Saya menggelengkan kepala perlahan. Pelayan itu bertanya lagi, “Bapak gak minum?” Saya kembali menggelengkan kepala. “Tapi pak?” Pelayan itu seakan tidak percaya “Lagi ngirit!” Tukas saya pendek
End of discussion
Kunyah Makanan Dengan Benar
Makan memiliki seni tersendiri untuk bisa mendapatkan manfaat maksimal. Terutama terkait kesehatan. Sayang sekali banyak orang yang melupakan hal tersebut. Minum di waktu makan adalah salah satu elemen krusial yang terlupakan tersebut.
Banyak yang mengangkat alis saat memperhatikan saya jarang sekali minum sambil makan. Kalaupun ya, hanya sedikit saya menggelontorkan air ke dalam kerongkongan. Padahal itu adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan makanan dengan manfaat maksimal bagi tubuh.
“Apa gak seret waktu ditelen?” Ini salah satu pertanyaan yang paling sering muncul menyikapi kebiasaan saya terkait minum saat makan. Seret, atau sulit telan, mengindikasikan kita juga mengabaikan satu konsep seni makan mendasar, mengunyah dengan baik!Perlu kita ketahui, mulut adalah satu-satunya organ cerna yang memiliki faktor mendasar untuk memulai mencerna, menghancurkan makanan. Memotong, mencabik dan mengunyah! Gerbang sistem cerna manusia terdepan adalah gigi geligi, di sana semua fungsi awal ini seharusnya dilakukan. Saat ditelan, seharusnya semua makanan sudah menjadi halus, terkunyah dengan baik. Sehingga kerja sistem cerna lanjutan termudahkan.
Tidak melulu menghancurkan, aktivitas mengunyah juga membuat air liur bisa tercampur dengan baik pada makanan. Dalam air liur terdapat substansi yang bisa memecah beberapa jenis bahan makanan agar mudah dicerna. Ditengarai juga ada fungsi pembunuh bakteri terdepan yang bisa membuat makanan lebih aman diserap badan. Penelitian terkini pun mengindikasikan gerakan mengunyah menginisiasi kelenjar parotis yang menghasilkan air liur. Pengaktifan tersebut membuat wajah menjadi terpelihara baik struktur muskuloskeletal (otot dan tulang serta persendian). Rajin mengunyah bisa jadi kontributor penting untuk memiliki wajah awet muda.
Terganggunya Fungsi Sistem Cerna
Tapi adakah efek terburuk bagi pencernaan selain makanan tidak terkunyah baik? Apakah tidak ada fungsi penghancur lain dalam sistem cerna manusia selain gigi? Bukannya lambung menghasilkan asam yang bisa menghancurkan apapun?
Di sini letak kekeliruan yang membuat makan sehat seakan jadi sulit dan tidak berkontribusi pada kebugran tubuh secara menyeluruh. Semisal dari sisi pemahaman asam lambung tersebut. Memang dia memiliki kemampuan menghancurkan, tapi tujuannya bukan untuk itu. Bahan makanan seperti protein hewani malah memadat menjadi solid saat ia bersentuhan dengan asam lambung. Bukannya hancur atau terurai.Di sisi lain keberadaan asam lambung justru menjadi salah satu alasan kuat kenapa kita saat makan tidak baik untuk dibarengi minum. Karena apa yang kita minum akan mengganggu konsentrasi cairan asam lambung dalam melakukan tugasnya. Membunuh bakteri atau jasad renik lainnya dan menjadi kendaraan bagi beberapa substansi penting bagi tubuh. Minum saat makan membuat tubuh mudah diterobos oleh ‘penyerang’ dari luar yang menumpang masuk lewat makanan. Karena asam lambung ‘terkecoh’ dan terdegradasi kemampuannya akibat konsentasi yang terganggu oleh adanya cairan lain.
Di sisi lain, beberapa substansi penting pengendara asam lambung yang berguna juga sulit bekerja baik. Enzim pepsin untuk mencerna protein hewani semisal, karena dia ‘nebeng’ pada asam lambung, saat fungsinya terganggu oleh cairan minuman, otomatis produksi pepsin pun akan tidak cukup untuk mencerna protein hewani dengan baik. Jadi bila Anda merasa kembung pasca makan, cek kebiasaan buruk ini.
Bagaimana Minumnya?
Tapi memang makan tanpa sama sekali minum bisa jadi sebuah keniscayaan yang harus diterima. Akan ada kondisi-kondisi di mana minum memang mau tidak mau dilakukan saat makan. Saat jamuan, bila makan dalam keadaan kerongkongan kering Pertanyaannya sekarang, bagaimana minum saat makan agar tidak menjadi merusak?
Ya kita harus menggunakan kondisi ini seminimal mungkin. Mungkin minum setengah gelas air ukuran normal, sekitar 150-200 ml, bila diminum sedikit-sedikit, sekedar melumas kerongkongan tidak akan terlalu banyak merusak kerja sistem cerna.
Kita juga harus memastikan yang kita minum adalah air biasa, yang biasa disebut air putih dengan kandungan mineral. Sukur-sukur punya akses ke air mineral dengan kualitas baik. Anda harus mencoret air destilasi, susu, kopi, teh, apalagi alkohol sebagai minuman teman makan. Bila tidak mau waktu makan menjadi rusak, tidak berguna, atau malah mengganggu kesehatan.Minum dalam jumlah lebih banyak satu jam sebelum makan juga relatif bisa ditoleransi tubuh. Sedangkan pasca makan kondisinya tidak bisa dipastikan. Karena kita harus mengacu pada apa yang kita makan sebelumnya? Bila itu makanan sulit cerna seperti protein hewani atau makanan prosesan lainnya, waktu yang dibutuhkan untuk bisa minum leluasa jelas lebih lama lagi.
Demikianlah salah satu teknik, atau bahkan seni, makan sederhana yang bila dilakukan bisa membantu pemeliharaan kesehatan. Sebaliknya bila diacuhkan berpotensi merusak dan mendatangkan masalah.
Semoga berguna
Comments
Post a Comment