Erykar

 “Lu kenapa gak makan daging sih?” Tanya seorang saudara saat melihat saya memisahkan daging dari makanan yang kami beli. “Makan kok “ Jawab saya. “Lha itu, dipinggirin?” Sanggah dia. Saya cuma tertawa “Kan pelaku Food Combining gak makan daging barengan dengan nasi” Dia mengangkat alis “Jadi elu masih makan daging?” Saya menjawab santai “Jarang, biar irit, lebih cepet jadi tajir” Dia menggerutu. Pertanyaan model begini mungkin sudah ke seribu tujuh belas kali saya jawab dalam hidup, terutama pasca dua dekade menjalani pola makan sehat Food Combining (FC). Di mana salah satu ciri yang paling dikenali dari pelaku makan ini adalah tidak menggabungkan protein hewani dan karbohidrat sejenis nasi, kentang, roti dan lainnya secara bersamaan. Tapi sejatinya seiring merembetnya usia, saya sendiri sudah sangat mengurangi konsumsi protein hewani. Jadi walau ada jendela dalam FC untuk mengkonsumsi daging-dagingan dengan sayuran, terutama segar, saya belakangan ini relatif sangat jarang mengko...

“Wah kak, gue berenti minum kopi, insom gue langsung ilang ! Parah juga ya efek kopi?” Ujar adik saya dalam satu kesempatan. Beberapa hari sebelumnya ia mengeluh selalu kesulitan untuk bisa tidur. Entah itu tidur terlalu larut, baru bisa jelang dini hari, atau sekedar tidak mendapatkan tidur berkualitas. Tahu akan kebiasaannya, saya cuma mengatakan “Ya lu minum kopi muluk , gimana gak keganggu tidurnya?” Saya sebenarnya gak mengira kalau dia berani bereksperimen berhenti minum kopi. Tahu bahwa dia tergolong orang yang kecanduan. Paling top kalau diingatkan cuma bilang “Gue minum gak pake gula kok” Biasanya saya tidak bereaksi lagi dengan jawaban begitu. Tapi ada apa sebenarnya dengan kopi dan gangguan tidur?  Efek Kafein Kita bisa memulai dengan mengenali proses tidur. Diantara beberapa proses tidur, salah satu yang paling dikenal adalah cara bekerja senyawa bernama adenosin . Zat ini bekerja dengan menempel pada penerima rangsangan dalam saraf, yang lalu menyebabkan serangkaian r...